Husna Rahmayunita
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mencoba berdiri usai kalah dari tunggal putra Denmark Viktor Axelsen dalam laga Perempat Final Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022). Ginting gagal melangkah ke Semifinal usai kalah 13-21, 21-19, 9-21. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

Bolatimes.com - Legenda bulu tangkis Indonesia Hariyanto Arbi menyoroti performa tunggal putra yang loyo di kompetisi besar. Sudah lama sekali tunggal putra RI tak menjuarai ajang-ajang besar.

Terakhir kali tunggal putra berjaya saat Hariyanto Arbi menjuarai All England edisi 1993 dan 1994 dan Taufik Hidayat pada Olimpiade Athena 2004.

Terkait hal itu, Arbi menilai atlet-atlet tunggal putra seharusnya bisa berinisiatif menambah waktu latihan apabila dirasa permainannya masih kurang sehingga selalu tersingkir dari setiap turnamen yang diikuti.

"Kalau pengalaman saya, kalau kalah ya latihannya mesti ditambah. Seperti di sekolah kan ada les, ya sama kalau merasa (penampilannya) kurang ya inisiatif latihan sendiri," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (20/10/2022).

"Latihannya tidak perlu capek-capek, misalnya kalau nettingnya kurang ya bisa diperbaiki lagi agar nettingnya lebih tipis misalkan," imbuh mantan pebulu tangkis yang dijuluki Smash 100 Watt itu.

Saat ini, tunggal putra Indonesia memiliki dua wakil yang masuk jajaran 10 besar dunia, yaitu Anthony Sinisuka Ginting yang kini menduduki peringkat ke-6 dan Jonatan Christie di posisi ke-7.

Namun baik Anthony Ginting maupun Jonatan Christie belum pernah menaiki podium utama turnamen-turnamen besar.

Dalam dua tahun terakhir ini, Anthony hanya pernah menjadi juara di turnamen Super 500 Singapore Open 2022, sedangkan Jonatan menjadi juara Super 300 Swiss Open 2022.

Pada All England 2022, Anthony Ginting langsung tersingkir di babak pertama, sedangkan Jonatan Christie hanya mampu melangkah hingga babak perempat final.

(Antara)

Load More