Rauhanda Riyantama
Ilustrasi Sirkuit Mandalika. (Instagram/@skyscraperindonesia)

Bolatimes.com - Gelaran MotoGP Mandalika 2022 sukses dihelat pada 18-20 Maret 2022, sementara nama Sirkuit Mandalika dianggap memiliki ciri khas tersendiri hingga mudah dikenal banyak orang di dunia.

Terdapat fakta menarik mengenai nama dari sirkuit yang dijadikan venue tempat digelarnya salah satu agenda MotoGP 2022, Sirkuit Mandalika.

Nama Mandalika diyakini berkaitan erat dengan upacara yang disebut Nyale atau Bau Nyale, namun asal-usulnya masih menjadi hal yang membuat penasaran.

Baca Juga:
7 Logo Klub Sepak Bola Paling Aneh, Ada dari Bangladesh

Menurut beberapa sumber, Mandalika berasal dari seorang legenda Sasak bernama Putri Mandalika yang diangkat dari cerita rakyat Lombok Tengah.

Yakni Putri Mandalika, yang merupakan pasangan Raja Tonjang Baru dan Dewi Seranting, diceritakan bahwa putri tersebut memiliki paras yang sangat cantik.

Karena pesona dan kecantikan para putri, membuat banyak pangeran dari berbagai kerajaan mendatangi Lombok berlomba-lomba mempersunting sang putri.

Baca Juga:
Mesut Ozil Tolak Mentah-mentah Ajakan Fan untuk Dukung Arsenal, Sakit Hati?

Bukannya senang, Putri Mandalika justru merasa geram dan takut saat memilih salah satu pangeran nantinya akan membuat kisruh hingga pertumpahan darah di Sasak.

Sejumlah pembalap memacu motornya dalam race 1 WorldSBK seri Indonesia 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (21/11/2021). (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Ia pun mencari cara dan diputuskan bahwa Putri Mandalika mengundang semua pangeran yang menyukainya dan rakyatnya berkumpul di Pantai Kuta, Lombok.

Saat itu Putri Mandalika mengaku menerima semua lamaran para pangeran, sambil berdiri di atas sebuah batu di pinggir pantai.

Baca Juga:
Hasil Lengkap Swiss Open 2022 Hari Pertama: Praveen/Melati Kalah Perang Saudara

Sontak para pangeran dan masyarakat mencoba meraih sang putri dan menyelamatkan meskipun hal yang terjadi justru sebaliknya.

Dan hal mengejutkan lainnya pada saat itu, muncul cacing dalam jumlah banyak dan berwarna-warni.

Tak pelak masyarakat yang berada disitu memercayai bahwa cacing-caing yang bermunjulan merupakan jelmaan dari Putri Mandalika dan dikenal sebagai Nyale.

Baca Juga:
Beda Suara soal Jadwal Uji Coba Timnas Indonesia U-19 vs Korea Selatan U-19

Dari situlah upacara Bau Nyale diselenggarakan hingga saat ini, di setiap sekitar Februari atau Maret dalam memperingati kematian Putri Mandalika.

Dalam melakukan ritual ini masyarakat setempat berharap bisa berjumpa dengan jelmaan Putri Mandalika dengan cara menangkap cacing laut.

(Kontributor: Eko Isdiyanto)

Load More