Bolatimes.com - Pernyataan yang terlontar bahwa olahraga catur haram pada ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) mendapat tanggapan dari Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi).
UAS menyebut olahraga catur menjadi haram lantaran disinyalir dapat melalaikan salat dan menghilangkan waktu berhari-hari.
Video mengenai ceramah pria berusia 42 tahun itu ramai diperbincangkan khalayak seiring dengan kabar UAS yang mengisi tausiah di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (20/11/2019) lalu.
Dari hasil penelusuran, ceramah UAS soal catur diunggah oleh YouTube Teman Ngaji pada 26 Juli 2017 dengan judul "Hukum Main Domino dan Catur - Ustadz Abdul Somad Lc MA".
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem, UAS salah kaprah terkait hukum mengharamkan olahraga catur.
Menurutnya, catur yang dimaksudkan UAS berbeda dengan olahraga catur profesional yang selama ini diwadahi Percasi.
Percasi, kata Liem, memiliki waktu dan metode latihan yang jelas bagi para atlet Pelatnas catur. Sehingga, tudingan yang menyebut catur membuang-buang waktu kurang tepat.
"Ustaz Abdul Somad mungkin tidak tahu situasi. Dia pikir hanya yang di kampung-kampung yang main hingga lupa waktu," ujar Liem seperti dikutip dari Suara.com, kemarin.
"Kami di Percasi minimal latihan satu hari itu enam jam. Itu dibagi dua sesi. Kita kebanyakan bahas strategi, bukan main."
"Main itu saat jelang pertandingan, agar pola dan irama berpikirnya cocok dengan nomor yang dipertandingkan," sambungnya.
Lebih jauh, Liem menjelaskan bahwa bahasan mengenai haram tidaknya suatu kegiatan, dalam hal ini catur, seharusnya sudah tak relevan untuk dibahas.
Menurut Liem, Indonesia lebih baik membahas soal peningkatan prestasi catur itu sendiri.
Lantaran, kata dia, negara-negara lain yang sempat mengharamkan catur pun telah berpikir lebih terbuka dan mencoba lebih maju.
"Lebih baik kita pikirkan hal-hal positif. Negara-negara lain sudah lebih maju meski dulu membahas hal itu," ujarnya.
"Harusnya kita bahas prestasi. Aneh hal-hal seperti ini masih dibicarakan sekarang."
"Iran pernah mengharamkan catur. Tapi sekarang catur di Iran itu sedang booming, gila-gilaan. Bukan hanya sponsor banyak, tapi pecatur-pecatur mudanya tumbuh luar biasa," sambungnya.
Di sisi lain, Liem menyebut catur juga memiliki banyak manfaat khususnya bagi perkembangan otak anak. Permainan catur disebutnya sangat baik untuk melatih kepintaran seseorang.
"Dengan main catur, bermain bagus, pemikirannya semakin sistematis. Mana yang harus didahulukan ada saat kita mengalah dulu untuk menang," jelas Liem.
"Anak yang sering main catur, pelajaran di sekolah itu cerdas-cerdas, terutama matematika," pungkas Kabid Binpres PB Percasi Kristianus Liem.
Awal Mula
Awal mula dari kasus pengharaman catur ini dari pertanyaan seorang jamaah kepada UAS.
"Maaf Pak Ustaz boleh nggak main domino untuk mengisi waktu luang biasanya 17 Agustus?" tanya jamaah tersebut.
Tak lama, UAS berkelakar, "Ini rekaman berbahaya".
Kemudian ia memberi jawaban atas pertanyaan itu dengan merujuk pada Mazhab Hanafi.
"Mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, alasannya dua yakni pertama melalaikan sholat dan yang kedua menghilangkan waktu berhari-hari," terang UAS.
UAS lalu mengatakan, bila dirinya tidak setuju catur dimasukkan sebagai salah satu cabang olahraga lantaran membuang waktu.
"Bahwa ketua persatuan catur marah pada saya, terserahlah tapi saya tidak setuju. Habiskan waktu itu, banyak yang perlu kita pikirkan. Bagaimana politik, bagaimana anak. Ini yang kita pikirkan cem mana pion-pion ini bisa selamat," imbuhnya.
Pun bila catur diklaim bisa meningkatkan ketangkasan, UAS menyebut masih ada olahraga lainnya yang bertujuan sama.
Ia pun menegaskan sepakat dengan Mazhab Hanafi yang mengharamkan permainan domino dan catur, setelah melihat titik persamaannya.
"Dadu dan catur sifatnya permainan, menetapkan sesuatu yang belum ada hukumnya kepada sesuatu yang ada hukumnya dengan melihat titik persamaan antara keduanya," pungkas UAS.
Sejak diunggah, ceramah UAS tentang hukum main domino dan catur telah disaksikan lebih dari 1,3 juta kali.
Berita Terkait
-
Bikin Rugi Persebaya Surabaya? Begini Catatan Catur Pamungkas Usai Jalani Hukuman Larangan Bermain
-
Jadi Senjata Baru Uston Nawawi? catur Pamungkas Siap Bela Persebaya Surabaya Kontra PSIS Semarang
-
Profil Arief Catur, Penggawa Persebaya yang Lakukan Pelanggaran Keras ke Adu Setiawan
-
Kondisi Ady Setiawan usai Kolaps karena Disikut Pemain Persebaya Surabaya
-
Mengenal Istilah yang Wajib Diketahui dalam Catur, Tak Cuma Sekak dan Sekakmat
-
Fakta Foto Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Main Catur Bareng, Ternyata Cuma Editan
-
Cerita Pemain Persebaya: 5 Menit Masuk Ruang Ganti dan Satu Jam Tertahan di Mobil Barakuda
-
6 Olahraga Teraneh di Dunia, Ada yang Pernah Kamu Lakukan?
-
Klasemen SEA Games 2021: Indonesia Naik ke Posisi Empat, Geser Singapura
-
Bak Akamsi, Johann Zarco Santai Main Catur Sambil Buka Baju di Mandalika
Terkini
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
VinFast Ubah Cara Pandang Dunia: Mobil Listrik Tak Harus Mahal untuk Andal dan Nyaman
-
Bisa Grandmaster dengan Mudah, Ini 7 Tips Push Rank Free Fire Untuk Pemula
-
Buat FOMO Padel Wajib Tahu Ini! Sistem Golden Point Bakal Kembali Diterapkan
-
Jangan Ngaku Anak Padel, Kalau Gak Tau Istilah-istilah Ini
-
Serba Serbi Padel: Dimainkan 25 Juta Orang di Seluruh Dunia
-
Kasih Vape ke Orangutan di Taman Safari, Petarung MMA Disebut Bodoh Tingkat Dewa
-
Insiden Mengerikan di Ring Tinju! Petinju Jepang Hilang Ingatan Usai KO
-
Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Luncurkan Suara Hijau dan Green Media Network
-
Pimpin AFP Jawa Tengah, Muhammad Tursino Targetkan Lolos PON 2028