Rifqu Khanif
Calon pemain naturalisasi Jay Idzes (kiri). Mantan orang PSSI buka-bukaan soal isu dana besar untuk proyek Timnas Indonesia soal naturalisasi. (Dok. PSSI)

Bolatimes.com - Mantan Anggota Komite Eksekutif PSSI Hasani Abdulgani bicara soal isu proyek naturalisasi di Timnas Indonesia menyedot anggaran besar.

Diketahui, naturalisasi merupakan sebuah program jangka pendek dari PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia, agar bisa bersaing di level yang lebih tinggi.

Sejak beberapa tahun silam, PSSI sudah melakukan program naturalisasi, jumlahnya tercatat mencapai puluahan, dan beberapa sudah pernah membela Timnas Indonesia.

Baca Juga:
Persib vs Persik, Misi Nick Kuipers Bukan Cuma 4 Besar, Ada yang Lain!

Namun, proyek naturalisasi dari PSSI kerap menuai polemik, terkahir pada masa kepengurusan Ketua Umum Erick Thohir.

Di masa kepemimpinan Erick Thohir, terdapat tiga nama baru yang masuk yakni Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen dan Nathan Tjoe-A-On.

Percikan panas muncul setelah isu naturalisasi menyedot biaya besar, tapi Hasani Abdulgani menampik hal tersebut.

Baca Juga:
Berlliana Lovell dan Max Metino Makin Panas, Target 17 Desember Makin Dinanti

"Sejak saya mendapat tugas untuk mengurus pemain-pemain naturalisasi di era sekarang, yang tiga pemain sekarang, lima pemain sudah terdaftar, ditambah Justin Hubner yang lagi kita bahas ini, plus Nathan dan Jay Idzes, itu tidak ada anggaran yang kita keluarkan," jelas mantan pengurus PSSI masa jabatan 2019-2023, dikutip dari kanal YouTube Hasani's Corner, Sabtu, (9/12).

Meski demikian, Hasani menyebut memang benar saat proses administrasi dilakukan, PSSI mengeluarkan dana, tapi hal tersebut lumrah.

"Jadi anggapan orang tentang pemborosan dana yang dikeluarkan oleh Federasi itu saya katakan, saya jadi saksi hidup, tidak ada. Memang ada anggaran, untuk kepengurusan tersebut, tapi itu hanya anggaran administrasi, lumrah terjadi dalam sebuah transaksi," tutur Hasani.

Baca Juga:
Deretan Artis Cantik Penakluk Olahraga Ekstrem, Nomor 2 Pernah Skydiving di Ketinggian 4.000 Meter

Load More