Bolatimes.com - Pakar yang pernah menangani pergantian status kewarganegaraan pesepak bola profesional, yakni Hasani Abdulgani, bercerita di balik lambatnya proses naturalisasi dari 3 pemain Timnas Indonesia.
Hasani Abdulgani yang juga mantan Anggota Exco PSSI, mengungkapkan, proses naturalisasi dari 3 pemain Timnas Indonesia terhambat karena pemerintah tidak ingin kecolongan lagi.
Maksud dari Hasani adalah pemerintah menilai PSSI tidak belajar dari kejadian sebelumnya, yakni melakukan naturalisasi pemain yang tidak memiliki darah keturunan Indonesia. Bahkan, kontribusi sebagian pemain naturalisasi sebelumnya, tidak ada untuk Timnas Indonesia.
Oleh sebabnya, pemerintah melihat dengan seksama secara menyeluruh dokumen dari 3 pemain naturalisasi yang diajukan oleh Hasani pada waktu itu. Bukan hanya itu, pemerintah melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memeriksa latar belakang dari 3 pemain naturalisasi pilihan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
"PSSI ini seperti tidak belajar, buat apa lagi sih, pemain-pemain atlet ini dinaturalisasi padahal mainnya biasa-biasa saja," ujar Hasani, dikutip dari kanal YouTube Hasani's Corner, Minggu, (3/12).
"Itulah kenapa kami pada waktu itu prosesnya cukup panjang, bukan dipersulit, tetapi kelihatannya pemerintah tidak mau kecolongan lagi," imbuhnya.
Namun, setelah melalui proses yang panjang, 3 pemain pilihan Shin Tae-yong, yakni Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama sudah berhasil menjadi warga negara Indonesia.
Bahkan ketiganya, tercatat sudah ikut dalam rombongan skuad Timnas Indonesia di beberapa pertandingan internasional resmi.
Hasani pun waktu itu menjelaskan, bahwa tiga pemain pilihan Shin Tae-yong berbeda dengan naturalisasi zaman sebelumnya.
"Saya saat itu tidak tahu kalau ada berita-berita seperti ini (naturalisasi pemain bukan keturunan Indonesia), akhirnya saya mengatakan, 'Bapak-bapak, pemain yang kita rekomendasikan hari ini yang diberikan oleh pelatih Shin Tae yong, kalau menurut data ini pemain terbaik yang dimiliki oleh keturunan Indonesia," beber Hasani.
Baca Juga
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk