Bolatimes.com - Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana atau yang karib disapa Coach Justin menasihati Saddil Ramdani yang bereaksi keras di media sosial setelah dikritik tampil buruk di Timnas Indonesia, ketimbang di klub,
Coach Justin menyoroti pengakuan Saddil Ramdani yang merasa dirinya tak mendapat jam terbang dan kebebasan bermain saat di Timnas Indonesia.
Menurut Coach Justin, sebagai seorang pemain Saddil Ramdani mestinya menghormati keputusan pelatih, dalam hal ini Shin Tae-yong.
Coach Justin menegaskan, setiap juru taktik memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih pemain yang akan diturunkan dalam pertandingan. Hal serupa, diakui Coach Justin juga diterapkannya saat melatih Timnas Futsal Indonesia.
Mestinya, bila ingin mendapat jam terbang, pemain harus menunjukkan kualitasnya saat berlatih.
"Lu mengatakan tak diberi jam terbang dan kebebasan bermain. Jam terbang harus lu dapatkan saat latihan, kalau pelatih ngelihat lu gak perform, lo boleh merasa diri lu Zidane, Messi atau Ronaldo, itu hak lu," ujar Coach Justin dalam kanal YouTube pribadinya.
"Tapi kalau dia merasa lu tidak perform, dia tidak akan pilih lu jadi starter dan lu harus fair terhadap diri lu sendiri," sambungnya.
Coach Justin menyebut Saddil Ramdani sebagai salah satu penyerang terbaik di Indonesia. Tetapi, menyayangkan respons Saddil Ramdani yang mengungkit jam terbang dan kebebasan bermain di timnas usai dikritik netizen.
Ia mengatakan tidak semua bisa berkesempatan membela timnas. Oleh karenya, pemain yang dipilih mesti memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya.
"Gue rasa lu harus lebih bersyukur bahwa lu masih boleh masuk seleksi timnas, banyak orang mau masuk timnas, tidak bisa karena menurut pelatih tidak cocok atau tidak sesuai dengan selera bukan karena permainnya jelek,"
Baca Juga
"Jadi kalau pelatih beri lu kesempatan bermain satu atau dua menit, lu harus bersyukur, lu harus bisa menerima," tambahnya.
Lebih lanjut, Coach Justin menyinggung soal sikap (attitude). Ia mengingatkan banyak pemain yang kariernya hancur karena tak bisa menjaga sikap.,
"Jadi tolonglah turunkan ego, tunjukkan lu bukan siapa-siapa, low profile kalau lain kali diberi kesempatan, manfaatkan Saddil,"
"Kamu pemain bagus, punya bakat, tapi gue yang nonton bola lebih dari 40 tahun, sudah lihat banyak pemain hancur gara-gara attitude. Jangan sampai gagal gara-gara ego lu terlalu tinggi, sayang karena lo pemain hebat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk