Irwan Febri Rialdi | Husna Rahmayunita
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri. (Dok. PSSI)

Bolatimes.com - Direktur Teknik PSSI sekaligus Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, memberikan jawaban menohok saat ditanya mau sampai kapan naturalisasi. Ia singgung potensi lokal yang bisa menjawab.

Kebijakan naturalisasi sejatinya pemain bukan hal baru di Liga Indonesia. Namun, program tersebut kerap mengundang polemik, terlebih bila untuk kepentingan Timnas Indonesia.

Sejak kepelatihan dikomandoi oleh Shin Tae-yong, timnas beberapa kali menaturalisasi pemain keturunan Indonesia yang merumput di luar negeri. Keputusan itu mengundang pro-kontra.

Baca Juga:
Mendadak Bikin Video, Shin Tae-yong Kena Ledek Netizen: Khas Bapak-bapak

Tak jarang ada yang menanyakan urgensi diadakannya proyek naturalisasi, mengingat Indonesia disebut memiliki stok pemain lokal yang melimpah dan tak kalah mumpuni. 

Indra Sjafri pun lantas mengungkapkan pandangannya ketika disinggung mengenai sampai kapan Indonesia perlu pemain naturalisasi.

"Jawabannya bukan sampai kapan," ungkapnya dalam program QnA yang ditayangkan YouTube Metro TV seperti dilongok Senin (26/6/2023).

Baca Juga:
Gaston Edul Bongkar 'Akal-akalan' FIFA Kirim Timnas Argentina ke Indonesia, Pantas Saja Lionel Messi Ogah Main

Pelatih asal Sumatera Barat itu sejatinya dahulu juga tak terlalu setuju dengan naturalisasi.

Namun, pandangan dan wawasannya sudah jauh meningkat pasca menjadi Dirtek PSSI. Soal pro-kontra naturalisasi, ia memastikan tidak bisa melarang.

Yang bisa menghentikan adalah potensi lokal itu sendiri. Pemain atau pelatih lokal mesti menunjukkan kualitasnya bila memang tidak ingin posisinya tergeser oleh penggawa asing.

Baca Juga:
Diisukan Pindah Agama Gegara Pacar, Pratama Arhan Beri Jawaban Menohok

"Kalau memang kita tidak mau seperti itu, contoh tak mau pemain asing jadi raja liga kita, ayo bersaing. Oleh sebab itu, kita yang harus meningkatkan kualitas," sambungnya.

Menurut Indra Sjafri, perlu persaingan secara sehat untuk menunjukkan kualitas pemain atau pelatih, andai memang merasa terancam dengan adanya proyek naturalisasi.

"Sama halnya dengan pelatih, kita nggak mau Liga 1 dilatih oleh pelatih asing, tapi pelatih lokal, ya tingkatkan kualitas dan harus bersaing," ujarnya.

Baca Juga:
Tinggalkan Chelsea, Hakim Ziyech Susul Cristiano Ronaldo ke Al Nassr

"Dunia ini sudah menglobal, tidak bisa kalau harus dibatasi-batasi," pungkasnya.

Saksikan videonya di sini, mulai menit 7.55.

Load More