Bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Adixi Lenzivio, penjaga gawang anyar Arema FC yang ternyata punya latar belakang sebagai kiper futsal.
Arema FC menjadi salah satu tim Liga 1 yang gencar melakukan perombakan di tubuh timnya, selepas hengkangnya beberapa pemain pilar.
Salah satu perombakan terjadi di bawah mistar, usai kiper utamanya musim lalu, Adilson Maringa, memutuskan angkat kaki dan menyeberang ke Bali United.
Kepergian Maringa pun membuat tim berjuluk Singo Edan ini melakukan pencarian terhadap kiper baru, dan menemukannya pada sosok Adixi Lenzivio.
Hal ini diketahui setelah Arema FC mengumumkan kedatangan penjaga gawang berusia 30 tahun itu pada Selasa (13/6) kemarin.
“Adixi Lenzivio dipastikan memperkuat Arema FC untuk musim kompetisi BRI Liga 1 2023-2024. Hal ini setelah kiper berusia 30 tahun tersebut secara resmi menjalin ikatan kontrak dengan tim Singo Edan,” bunyi pernyataan klub dikutip dari laman resminya, Sabtu (17/6).
Arema FC memiliki pertimbangan sendiri merekrut Lenzivio. Ia dinilai punya pengalaman yang dirasa cocok untuk bermain di bawah mistar musim depan.
“Dari sisi pengalaman kita tahu seperti apa Adixi, secara skil dan mental juga dinilai siap untuk berlaga di Liga 1 nanti,” kata Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Aryas.
Kedatangan Adixi Lenzivio pun kemudian menjadi perbincangan para pendukung Arema FC. Berikut Bolatimes.com sajikan profilnya.
Profil Adixi Lenzivio, Anak Legenda Persija dan Timnas Indonesia
Adixi Lenzivio merupakan pemain yang berposisi penjaga gawang yang lahir di Bekasi pada 29 September 1992 atau 30 tahun silam.
Diketahui ia merupakan anak legenda Persija Jakarta dan Timnas Indonesia di era 80 an, yakni Adityo Darmadi yang berposisi sebagai penyerang.
Berbeda dengan sang ayah, Lenzivio memilih berkiprah sebagai kiper, di mana ia menimba ilmu di Menteng FC sebelum bergabung Persija Jakarta.
Usai menimba ilmu di akademi Persija, Lenzivio kemudian mendapat kesempatan tampil di tim utama sejak 2011.
Namun kariernya di Persija hanya berstatus kiper pelapis Andritany Ardhiyasa. Pada 2015, Lenzivio memilih menghentikan kariernya sebagai pesepak bola demi menempuh pendidikan universitas.
Tak disangka, kariernya yang terhenti itu membuatnya banting stir ke dunia futsal, di mana ia bermain bagi Antam FC dan FC Pegasus Sambas di Liga Futsal Profesional Indonesia.
Di sela-sela kariernya sebagai pemain futsal, Lenzivio sempat mendapat panggilan ke Timnas Futsal Indonesia untuk melakoni seleksi pada 2019, sebelum kembali ke Persija.
Usai dibawa pulang Persija, Lenzivio tetap menjadi pelapis Andritany yang tak tergantikan di bawah mistar. Hal ini pun berujung pada kepindahannya ke PSMS Medan pada 2022.
Setelah Liga 2 terhenti, Lenzivio pun tak lagi melanjutkan kariernya bersama PSMS dan kini akan melanjutkan kariernya bersama Arema FC untuk Liga 1 2023/2024 mendatang.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk