Bolatimes.com - Adu pengalaman Shin Tae-yong vs Lionel Scaloni jelang laga Timnas Indonesia kontara Argentina di FIFA Matchday Juni 2023.
Kedua juru taktik memiliki rekam jejak berbeda dan akan beradu taktik pada pertandingan Timnas Indonesia versus Argentina yang dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 19 Juni mendatang.
Berikut ulasannya seperti dikutip dari Suara.com.
Rekam jejak Shin Tae-yong
Pengabdian Shin Tae-yong terhadap timnas Indonesia tidak bisa diragukan. Pria yang akrab disapa STY ini memulai karier sepak bola saat masih berstatus sebagai mahasiswa di Yeungnam University, Korea Selatan.
Kala itu, ia tergabung dalam klub kampusnya pada tahun 1988 sampai 1991. Sampai akhirnya ia bergabung dengan Seongnam FC pada tahun 1992 hingga 2004.
Shin Tae-yong sempat ditunjuk masuk skuad timnas Korea Selatan pada usia 17 tahun, serta kembali ditunjuk saat usianya 20 tahun. Setelah pensiun menjadi pemain sepak bola, STY memutuskan berkiprah sebagai pelatih sepak bola.
Sosonya tercatat menjadi pelatih di klub sepak bola hingga timnas Korea Selatan. Mulai dari melatih Seongam Ilhwa Chunma, Timnas Korea U-20, Timnas Korea U-23 hingga Timnas Korea Selatan pada tahun 2017 hingga 2018.
Dalam riwayat kepelatihannya, STY berhasil membawa Korea Selatan lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, tetapi langkahnya gagal di fase penyisihan grup.
Karir kepelatihannya yang cemerlang di Korea Selatan membuat sosoknya dilirik PSSI. Akhirnya pada awal tahun 2020, Shin Tae-yong resmi didaulat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Bersama STY, timnas Garuda berhasil lolos di berbagai penyisihan, seperti Piala Asia U-20 tahun 2023, menjadi Runner Up AFF 2020, hingga meraih perunggu pada Sea Games 2021 lalu.
Rekam jejak Lionel Scaloni
Sama seperti Shin Tae-yong, pelatih muda Argentinta Lionel Scaloni pun pernah membela timnas kebangsaannya, Argentina, sebelum menjadi pelatih. Ia juga memiliki peran besar dalam kemenangan Argentina pada Piala Dunia 1997 silam.
Perbedaannya, Scaloni pernah bermain di luar negeri, yaitu Liga Italia dan Liga Spanyol. Sebagian besar hidupnya di sepak bola dihabiskan untuk bermain di klub Deportivo.
Dalam kariernya sebagai pemain sepak bola, Scaloni berhasil melewati 258 pertandingan, serta mencetak 15 gol selama 12 musim di La Liga. Pencapaian itu tercatat saat dirinya membela klub asal Spanyol, Deportivo.
Perjuangan Scaloni untuk menjadi pelatih pun tak main-main. Ia berani hijrah ke Sevilla FC demi merintis karier menjadi pelatih sepak bola.
Namanya akhirnya ditunjuk menjadi manajer timnas Argentina, sebelum akhirnya dipercaya melatih Tim Tango sejak tahun 2019. Bersama Scaloni, timnas Argentina berubah menjadi 'ganas' dengan tampil cemerlang di setiap laga.
Scaloni berhasil mempersembahkan Piala Copa Amerika pada 2021 bagi Argentina. Namanya juga tercatat sebagai pelatih termuda dalam Piala Dunia 2022, di mana berhasil membawa La Albiceleste jadi juara.
(Suara.com/Dea Nabilla)
Tag
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk