Bolatimes.com - Bukan kali pertama urusan apparel dipercayakan pada produk lokal, tetapi Timnas Indonesia juga pernah menjadi bagian dari merek tenama dunia, Adidas dan Nike.
Timnas Indonesia dengan jersey merek ternama seperti Adidas, Diadora hingga Nike dapat dengan mudah dijumpai era 1990 hingga awal 2000-an.
Namun fakta mencengangkan di balik itu, ternyata jersey-jesey bermerek kenamaan itu dibeli PSSI dari distributor tanpa ada hubungan relasi bisnis nyata.
Baca Juga:
Mandiri Jogja Marathon 2023 Diikuti Pelari Nasional dan Internasional, Kenya hingga Jepang
Hal ini diceritakan langsung mendiang Nugraha Besoes, mantan Sekjen PSSI di era Azwar Anaz dan Nurdin Halid dengan fakta yang dibeberkannya.
"Paling mentok PSSI minta harga diskon dari mereka. Mereka belum menghitung kita sebagai mitra bisnis yang menguntungkan," ucap Nugraha Besoes.
Keunikan lain dari penggunaan jersey distributor merek kenamaan itu pun berlanjut, adanya duplikasi sebagau ide dari PSSI demi mengakali pengeluaran besar.
Baca Juga:
Gara-gara Ini, Ketum PSSI Sebut Liga Indonesia Tak Kalah dari Premier League
Dalam hal ini PSSI bahkan sampai bermitra dengan perusahaan garmen lokal guna menduplikasi jersey-jersey menggunana logo brand besar.
Pengurus Persija Jakarta saat itu, Bambang Sucipto sebagai pemasok jersey replika lewat perusahaan garmen yang bekerja sama dengan PSSI.
Dari situlah muncul candaan Adidas Made in Bangcip (singkatan Bambang Sucipto) yang muncul di kalangan para pemain Timnas Indonesia.
Review menarik dari para pemain Timnas Indonesia saat itu seperti Sudirman dan Patar Tambunan soal beda memakai jersey ori dan replika.
"Kalau dilihat dari jauh, kelihatannya sama. Tapi kalau sudah memakainya langsung rasanya beda," ucap Sudirman.
"Kostum timnas produksi garmen lokal bahannya agak tebal dan cenderung berat. Mungkin tujuannya biar awet, walau malah bikin pemain kepanasan.''
Baca Juga:
Jadwal FIFA Matchday Malam Ini: Ada 8 Pertandingan, Termasuk Argentina vs Australia
"Mungkin sekarang kalau dipakai, malu rasanya," imbuhnya.
Barulah di awal 2000-an, Indonesia mulai dilirik perusahaan-perusahaan aparel asing, mendapat pasokan meski hanya berstatus kerja sama barter.
PSSI pun tak mendapat keuntungan dari kerja sama tersebut, hingga pada 2004 menjadi era baru bagi Timnas Indonesia bersama Adidas.
Selain tim nasional, Adidas juga menjadi sponsor bagi tiga pilar utama skuad Garuda, Boaz Solossa, Ilham Jayakesuma dan Ortizan Solossa.
Ketertarikan Adidas disambut sangat baik, meskipun Nurdin Halid selaku Ketum PSSI saat itu tak membocorkan angka kerja samanya.
"Ketertarikan Adidas mensponsori Timnas Indonesia sebuah kebanggaan bagi PSSI," ucap Nurdin Halid kala itu.
"Tak usah saya sebut nominal kontraknya, pastinya angkanya sangat bagus," imbuhnya.
Hingga diakui oleh Asep Hadian yang saat itu berstatus sebagai perwakilan Adidas menyebut popularitas brand semakin menanjak di Piala AFF.
"Popularitas mereka meroket di Piala AFF, Adidas ingin mereka menjadi duta kami di sepak bola, terutama berkaitan dengan timnas," ucap Asep Hadian.
Romansa Timnas Indonesia dengan Adidas berakhir pasca Piala AFF 2007, di saat yang sama Nike segera menyodorkan kontrak jangka panjang.
Nike menggelontorkan dana sebanyak Rp10 miliar per tahun dari kerja sama bisnis dengan PSSI, mereka juga sempat promosi besar-besaran pada Piala Asia 2007.
Lewat jargon Ini Kandang Kita sebagai penyemangat publik sepak bola Tanah Air, Nike juga mengontrak tiga pemain timnas sebagai duta besar mereka.
Di antaranya Bambang Pamungkas, Elie Aiboy dan Budi Sudarsono, kerja sama dengan Nike yang berlangsung cukup lama hingga 2019.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Rumah Tangga Pratama Arhan Retak, Azizah Salsha Digosipkan Berselingkuh
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Shin Tae-yong Dioperasi 6 Jam, Berat Badan Turun 5 Kg
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Belum Terdaftar di Sidang CAS, Maarten Paes Justru Berpotensi Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kenzo Riedewald, Keponakan Eks Pemain Crystal Palace yang Nyatakan Ingin Bela Timnas Indonesia
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Indomie Dukung Persib Sebagai Wakil Indonesia Di AFC Champions League 2 Musim 2024/2025
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Piala Presiden 2024, Cerminan Hiburan Rakyat dan Indonesia
-
Persib Bandung Luncurkan Program Membersib
-
Dapatkan Tiketnya dan Berikan Dukungan Terbaik di Pesta Rakyat Persib
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024