Bolatimes.com - Ketum PSSI, Erick Thohir, bertekad membawa Liga Indonesia menjadi kompetisi terbaik di Asia Tenggara (ASEAN). Ia ingin mengalahkan Thailand dan Vietnam.
Saat ini, Liga Thailand masih menjadi yang terbaik di Asia Tenggara berdasarkan ranking dan penilaian kompetisi dari Konfederasi Sepak bola Asia (AFC).
Tentu tidak akan mudah bagi Indonesia bisa mengalahkan Thailand. Namun, Erick Thohir yang pernah menjadi Presiden Inter Milan optimistis bisa mewujudkannya.
Kendati punya keyakinan besar dan kini punya “power” luas untuk mengatur sepak bola Indonesia, ada beberapa faktor yang bikin Liga Indonesia sulit jadi yang terbaik di ASEAN.
1. Gaji Tidak Lancar
Masalah tunggakan gaji ini sudah menjadi isu lama di sepak bola Indonesia, bahkan tidak sedikit kasus yang akhirnya menjadi besar. Terbaru adalah Persikab Bandung yang kabarnya belum membayar gaji selama tujuh bulan.
Gaji yang tidak lancar seolah menjadi perwujudan dari buruknya manajemen klub-klub di Indonesia dan belum majunya industri sepak bola Tanah Air.
Kondisi ini tentu sangat berbeda jauh dengan sepak bola di Thailand atau Vietnam yang sangat jarang diterpa isu penunggakan gaji.
2. Match Fixing
Pengaturan skor atau match fixing juga sudah menjadi isu yang terkuak lama di sepak bola Indonesia. Bahkan pemberantasan mafia bola ini selalu dilontarkan oleh para calon Ketua Umum PSSI dari masa ke masa.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kredibilitas para pemangku kepentingan di sepak bola Indonesia dan manajemen klub belum bisa dipercaya sepenuhnya agar terhindar dari mafia bola.
Maraknya match fixing ini juga menunjukkan bahwa kualitas sepak bola Indonesia akan sulit berkembang dibanding negara ASEAN lainnya.
3. Liga yang Kurang Teratur
Liga menjadi salah satu aspek penting dalam kemajuan sepak bola nasional, karena dengan adanya liga yang baik, jelas dan teratur bisa menjadi tempat untuk para pemain mengasah kemampuannya.
Akan tetapi liga di Indonesia saat ini masih kurang teratur. Misalnya dari segi jadwal yang tidak ada kepastian waktu mulai dan kapan selesainya, hingga kasus diberhentikannya liga 2 & liga 3.
Padahal jadwalkan adalah masalah mendasar untuk memulai kompetisi, belum lagi nanti laga-laga yang ditunda.
Berita Terkait
-
Membangun Ekonomi Inklusif: Komitmen Pemuda di Youth Economic Summit 2024
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Rumah Tangga Pratama Arhan Retak, Azizah Salsha Digosipkan Berselingkuh
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Shin Tae-yong Dioperasi 6 Jam, Berat Badan Turun 5 Kg
-
Pemain Keturunan Belum Starter, Timnas Putri Indonesia Kalah 2-3 dari Hong Kong
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024
-
Daftar 24 Pemain Timnas Putri Indonesia vs Hong Kong, Ada Trio Keturunan Amerika Serikat
Tag
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Indomie Dukung Persib Sebagai Wakil Indonesia Di AFC Champions League 2 Musim 2024/2025
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Piala Presiden 2024, Cerminan Hiburan Rakyat dan Indonesia
-
Persib Bandung Luncurkan Program Membersib
-
Dapatkan Tiketnya dan Berikan Dukungan Terbaik di Pesta Rakyat Persib
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024