Bolatimes.com - Sejumlah dampak negatif bisa dialami dunia olahraga Asia seiring bergabungnya Rusia dan Belarus, khususnya di cabang olahraga sepak bola.
Berhembusnya isu Rusia dan Belarus bergabung Asia berawal dari rencana Olympic Council of Asia di KTT Olimpiade ke-11 yang digelar di Laussane, Swiss, Jumat (9/12/2022).
Rencana itu merinci bagaimana atlet dari Rusia dan Belarus bisa mengikuti ajang olahraga internasional di Asia, seiring peperangan yang terjadi dengan Ukraina.
Di mana peperangan tersebut sudah berlangsung selama sembilan bulan lamanya, dan berdampak pada sektor penting negara yang terlibat, termasuk olahraga.
Pada 28 Februari 2022, IOC melarang atlet Rusia dan Belarusia dari kompetisi, dengan alasan kekhawatiran akan keamanan dan integritas kompetisi.
Sebagian besar olahraga Olimpiade mengikuti jejaknya dan memberlakukan larangan, sebagian besar peserta KTT Olimpiade juga memberi sanksi yang sama terhadap kedua negara tersebut.
Bergabungnya Rusia dan Belarus ke Asia tentu bisa menimbulkan dampak domino baik positif maupun negatif, setidaknya ada 3 hal yang bakal datang.
Sejumlah dampak negatif yang bisa dirasakan anggota Asia, termasuk dalam dunia sepak bola, lantas apa saja? berikut di antaranya.
1. Persaingan Sengit
Peta persaingan di kompetisi sepak bola Asia semakin sengit dengan datangnya Rusia dan Belarusia, di tahun 2018 silam Rusia bahkan mencapai babak perempat final.
Sederet pemain ternama juga berkiprah di kompetisi elite Eropa, termasuk Liga Inggris dan hal ini sangat berbahay bagi pemain lokal Asia.
2. Liga Champions Asia Semakin Ramai
Klub-klub dari Liga Rusia bakal meramaiakan kompetisi Liga Champions Asia, tentu kondisi ini tidak baik untuk para kontestan sebelumnya.
Pasalnya kualitas kompetisi Rusia bisa jadi lebih baik dari kompetisi di level Asia, sederet klub mereka juga masih bersaing di kompetisi UEFA.
3. Kekuatan Baru Piala Asia
Piala Asia akan menjadi ajang yang diikuti timnas Rusia dan Belarus jika benar-benar bergabung Asia, kompetisi akan semakin sulit bagi para kontestan.
Apalagi kekuatan sepak bola Rusia termasuk level tinggi di kawasan Eropa, bukan tidak mungkin kekuatan baru akan lahir seiring itu terjadi.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Rumah Tangga Pratama Arhan Retak, Azizah Salsha Digosipkan Berselingkuh
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Shin Tae-yong Dioperasi 6 Jam, Berat Badan Turun 5 Kg
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Belum Terdaftar di Sidang CAS, Maarten Paes Justru Berpotensi Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kenzo Riedewald, Keponakan Eks Pemain Crystal Palace yang Nyatakan Ingin Bela Timnas Indonesia
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Indomie Dukung Persib Sebagai Wakil Indonesia Di AFC Champions League 2 Musim 2024/2025
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Piala Presiden 2024, Cerminan Hiburan Rakyat dan Indonesia
-
Persib Bandung Luncurkan Program Membersib
-
Dapatkan Tiketnya dan Berikan Dukungan Terbaik di Pesta Rakyat Persib
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024