Irwan Febri Rialdi
Sandy Walsh menggunakan kaus Timnas Indonesia (Instagram/sandywalsh)

Bolatimes.com - Total ada 28 nama pemain yang dipanggil PSSI untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia dalam persiapan menuju Piala AFF 2022.

Adapun, pemusatan latihan Timnas Indonesia sudah dimulai per hari ini, Senin (28/11/2022) di Bali. Rencananya, TC ini akan pindah ke Jakarta menjelang laga perdana di Piala AFF 2022.

"Timnas Indonesia memulai persiapan Piala AFF 2022 di Bali tanggal 28 November. Nanti begitu mendekati pertandingan pertama tanggal 23 Desember akan pindah latihan ke Jakarta," kata Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, dilansir situs resmi PSSI.

"Pada TC tersebut dua pemain naturalisasi yakni Jordi Amat dan Sandy Walsh sudah bisa bergabung. Kami optimistis dengan materi pemain yang ada dan Insya Allah meraih juara Piala AFF 2022," tambahnya.

Adapun, Sandy Walsh dan Jordi Amat belum lama ini resmi menjadi WNI setelah melakukan janji. Hal ini melegakan setelah melewati proses cukup panjang.

Kehadiran Sandy Walsh dan Jordi Amat diharapkan bisa menjadi tambahan kekuatan yang signifikan buat Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.

Dengan kepastian bisa memperkuat Timnas Indonesia, Sandy Walsh ternyata resmi menjadi pemain dengan nilai pasar termahal di skuad Merah Putih saat ini.

Dilansir dari Transfermarkt, Sandy Walsh yang kini membela klub Belgia KV Mechelen punya nilai pasar mencapai Rp 34,76 miliar.

Nilai pasar tinggi ini wajar jika menilik jejak karier pemain berusia 28 tahun itu yang kerap bermain di Eropa dan masih cukup muda.

Di urutan kedua pemain termahal di Timnas Indonesia, juga diisi oleh pemain naturalisasi lainnya, Jordi Amat. Bek milik Johor Darul Takzim tersebut punya nilai pasar Rp 17,38 miliar.

Sementara di posisi ketiga juga diisi oleh pemain naturalisasi, yaitu Marc Klok. Gelandang milik Persib Bandung itu punya nilai pasar sebesar Rp 7,82 miliar,

Dengan kehadiran tiga pemain naturalisasi ini, tentunya bukan cuma nilai pasar Timnas Indonesia yang meningkat, tetapi juga prestasi yang juga melesat.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More