Bolatimes.com - Kesuksesan timnas Jepang membungkam Jerman di Piala Dunia 2022 Qatar tentu bisa menjadi motivasi buat pemain Timnas Indonesia untuk semakin meningkatkan kualitas.
Diawali Arab Saudi yang menggasak Argentina bersama Lionel Messi, timnas Jepang sukses menjaga tren tersebut setelah menumbangkan Jerman.
Melalui skema yang sama dengan Arab Saudi, timnas Jepang berhasil mengalahkan Jerman dengan skor 2-1 usai tertinggal lebih dulu.
Kemenangan itu sukses membuat Jepang berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup E Piala Dunia 2022 dengan raihan tiga poin.
Jepang menempati urutan kedua setelah Spanyol menggasak Kosta Rika dengan skor 7-0, sementara Jerman berada di peringkat ketiga.
Ilkay Guendogan sebenarnya berhasil membuat Jerman unggul lebih dulu lewat gol dari eksekusi penaltinya di menit ke-33.
Namun keunggulan itu hanya sampai menit ke-75 setelah Rtsu Doan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Delapan menit kemudian, fan timnas Jerman terhenyak setelah Takuma Asano berhasil menggandakan perolehan skor Jepang.
Skor 2-1 pun bertahan hingga pertandingan selesai, Jepang sukses memetik kemenangan meski hanya diberi 26 persen penguasaan bola.
Setidaknya ada 3 pelajaran yang bisa dipetik dari penampilan Jepang, khususnya bagi para pemain dan timnas Indonesia ketika berlaga di level internasional.
Apa saja pelajaran tersebut? berikut tiga pelajaran yang bisa diambil timnas Indonesia dari timnas Jepang di Piala Dunia 2022 Qatar.
1. Semangat Bertanding
Semangat juang tinggi dalam bertanding nyata ditunjukkan para pemain timnas Jepang di pertandingan melawan Jerman.
Sempat dibuat tertunduk, namun mereka tak lesu saat tertinggal 0-1 hingga mampu menyamakan kedudukan.
Meski tak sering mendapatkan kesempatan atau peluang dalam mencetak gol, para pemain tetap menjaga semangat bertanding.
2. Banyak Merantau di Eropa
Sebanyak 19 pemain dari 26 pemain skuad timnas Jepang berkarier di Eropa, terbagi menjadi 3 wilayah besar, Inggris, Jerman dan Spanyol.
Meski kebanyakan berlaga di Bundesliga atau Liga Jerman, hal itu membuktikan jika kualitas para pemain Jepang setara dengan pemain Eropa.
Tak heran timnas Jepang mampu menahan raksasa Jerman di Piala Dunia 2022, bahkan membuat Der Panzer menelan pil pahit kekalahan.
3. Mental Baja
Berkarier di Eropa terbukti membuat mental para pemain terbentuk, tidak minder dengan lawan yang namanya lebih besar.
Mental baja para pemain timnas Jepang membuktikan hal suatu hal yang mustahil justru dapat diwujudkan dengan keyakinan.
Hal ini sangat patut dicontoh oleh para pemain timnas Indonesia jika ingin berlaga di level tinggi internasional.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk