Bolatimes.com - Seiring kompetisi Liga 1 2022 yang tengah dihentikan, PSIS Semarang mendapat tawaran uji coba bertanding dari klub Georgia, Locomotive Tbilisi.
Perihal undangan uji tanding melawan Locomotive Tbilisi ini disampaikan langsung olh CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Menurut Yoyok Sukawi kepada wartawan, PSIS Semarang masih mempertimbangkan tawaran yang diberikan Locomotive Tbilisi.
Yoyok menilai masih melihat perkembangan terkait kepastian kelanjutan Liga 1 2022-2023 pasca Tragedi Kanjuruhan.
Kompetisi Tanah Air dihentikan buntut tragedi tersebut, dan belum diketahui sampai kapan penundaan kompetisi digulirkan.
"Tawaran masih kami pertimbangkan sambil melihat kepastian kelanjutan Liga 1." ucap Yoyok Sukawi dikutip dari AntaraNews.com.
Terlepas dari itu, Locomotive Tbilisi menarik untuk dikuliti sebagai salah satu klub yang keberadaannya sangat jauh dari Indonesia.
Entah dari mana ketertarikan klub ini datang untuk menantang klub-klub Indonesia, seperti yang diketahui undangan tak hanya diberikan kepada PSIS.
Akan tetapi juga Arema FC, pihak manajemen klub berjuk Singo Edan ini memastikan undangan diberikan Locomotive Tbilisi melalui surat resmi.
Hal ini tengah menjadi perbincangan hangat penikmat sepak bola Tanah Air dan tertarik untuk sedikit menguliti kisah tentang klub tersebut.
Baca Juga
Lantas semenarik apa Locomotive Tbilisi hingga mampu menyedot perhatian penikmat sepak bola Tanah Air saat ini.
Berikut Profil Locomotive Tbilisi
Klub besar yang lahir di Ibu Kota Tbilisi, tak lepas dari sejarah Uni Soviet di mana selama keberadannya klub ini menjadi bagian penting.
Dari masyarakat olahraga sukarela lokomotiv, karena klub tersebut memiliki hubungan sangat kuat dengan Georgian Railways.
Kini Locomotiv Tbilisi menjadi bagian dari Locomotive Voluntary Sports Soceity, berdiri pada 14 Agustus 1936.
Pertama kali meraih gelar juara di Liga Georgia pada 1937, hingga memberi izin untuk berpartisipasi di Liga Top Uni Soviet.
Sempat terdegradasi sebelum akhirnya didiskualifikasi dari turnamen pada 1940, hingga Uni Soviet runtuh.
Dan membuat klub ini menjadi salah satu anggota tetap Erovnuli Liga untuk kemudian meraih gelar juara pada musim 2000-2001, 2001-2002.
Selain itu berhasil merengkuh Piala Georgia pada 2000, 2002 dan 2005, sederet pemain klub yang terkenal saat ini seperti Diego Gonzalez.
Tag
Berita Terkait
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk