Irwan Febri Rialdi
Bek Timnas Indonesia, Alfreanda Dewangga. (Instagram/alfeandradewangga)

Bolatimes.com - Skuad mewah timnas Indonesia untuk Piala AFF 2022 memungkinkan Shin Tae-yong tak membutuhkan beberapa pemain yang sebelumnya jadi langganan.

Kondisi ini bakal membuat pemain langganan timnas Indonesia beberapa di antaranya terpinggirkan, mengingat Shin Tae-yong sangat selektif dalam memilih pemain.

Timnas Indonesia setidaknya bakal mendapatkan dua tenaga tambahan dalam sosok Jordi Amat dan Sandy Walsh yang sudah resmi menyandang status WNI.

Shayne Pattynama juga digadang bakal bisa bermain di Piala AFF 2022, namun proses naturalisasinya masih harus melalui beberapa tahap lagi.

Meski begitu, skuad Shin Tae-yong tetap mewah jika tidak memiliki ketiga pemain naturalisasi tersebut dengan sederet pemain lokal andalan.

Namun dari banyaknya pemain lokal langganan, setidaknya ada 4 pemain yang kemungkinan besar tidak akan dipanggil Shin Tae-yong.

Lantas siapa saja para pemain tersebut? berikut 4 pemain lokal langganan timnas Indonesia yang kemungkinan absen di Piala AFF 2022.

1. Evan Dimas Darmono

Selebrasi gelandang Timnas Indonesia, Evan Dimas, usai menjebol gawang Kamboja di Piala AFF 2020, Kamis (9/12/2021). (Dok. AFF)

Evan Dimas Darmono menjadi andalan Shin Tae-yong saat timnas Indonesia melaju ke final Piala AFF 2022 dan merupakan sosok penting dalam tim.

Peran Evan di lini tengah timnas Indonesia sangat vital, namun di usianya yang sudah tak lagi muda ada sosok pengganti yang lebih enerjik.

Marselino Ferdinan muncul dengan kualitasnya sebagai penguasa lini tengah dan juga bisa diandalkan sebagai gelandang serang.

Selain itu pos lini tengah timnas Indonesia juga masih memiliki sosok Marc Klok, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya.

Di mana ketiga pemain ini selaku menjadi andalan Shin Tae-yong, mulai dari Kualifikasi Piala Asia 2023 hingga FIFA Matchday melawan Curacao.

2. Alfeandra Dewangga

Aksi Alfeandra Dewangga saat laga Indonesia vs Vietnam di Piala AFF 2020. (Dok. PSSI)

Sama seperti Evan, Dewangga juga merupakan pemain andalan timnas Indonesia di Piala AFF 2020 hingga mencapai partai final.

Namun perubahan skema tiga bek yang diterapkan Shin Tae-yong membuat posisinya tergusur, setelah sempat beberapa kali mengisi pos bek kiri.

Hasilnya tidak sesuai dengan keinginan Shin Tae-yong, namanya bahkan tak masuk skuad timnas Indonesia di FIFA Matchday melawan Curacao.

Kans Dewangga bermain di Piala AFF 2022 pun terancam, jika bukan terganti oleh pemain naturalisasi, sederet pemain muda di timnas kelompok umur siap menggantikan perannya.

Hal itu sekaligus menunjukkan ketatnya persaingan masuk skuad timnas Indonesia di era Shin Tae-yong.

3. Koko Ari

Pemain Persebaya Surabaya, Koko Ari, kala memperkuat Timnas Indonesia. (Dok. Persebaya)

Posisi bek timnas Indonesia seiring hadirnya pemain naturalisasi semakin mewah dan naik level dalam persaingannya.

Koko Ari mungkin tidak mendapat kesempatan bermain di Piala AFF 2022, selain karena kondisi mengingat beberapa bulan lalu sang pemain cedera cukup parah.

Shin Tae-yong dirasa sudah menemukan paten siapa saja pemain yang akan mengisi tiga pos bek timnas Indonesia di Piala AFF 2022.

Jordi Amat, Sandy Walsh dan Elkan Baggott lalu masih ada Shayne Pattynama, selain itu jika para pemain ini tidak diberi izin bermain klub mereka.

Masih ada pemain lokal lain yang memiliki kesempatan besar mengisi pos tersebut, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan dan Fachruddin Aryanto.

4. Edo Febriansyah

Edo Febriansyah (tengah) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Persija Jakarta. (Dok. Rans)

Edo Febriansyah sebenarnya digadang bakal bersinar bersama timnas Indonesia, hal itu pernah dicoba Shin Tae-yong di awal tahun ini.

Tepatnya di laga FIFA Matchday melawan Timor Leste, saat itu Edo mengisi pos bek kiri yang ditempati Pratama Arhan.

Namun performa Edo dirasa jauh dari ekspektasi Shin Tae-yong dan bahkan sang pemain panen kritik dari netizen Tanah Air.

Usianya masih 24 tahun, Edo dirasa perlu mengembangkan kualitas permainannya mengingat level persaingan di timnas Indonesia semakin meningkat.

Kontributor: Eko
Load More