Bolatimes.com - Peluang Timnas Indonesia untuk menjadi juara di Piala AFF 2022 menjadi pertanyaan. Pasalnya, berbagai masalah sedang terjadi di sepak bola Tanah Air.
Piala AFF 2022 sendiri rencananya akan berlangsung pada 20 Desember 2022 hingga 16 Januari mendatang. Dengan waktu pelaksanaan yang tak lama lagi, persiapan harus segera dilakukan.
Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong sendiri sedang mengalami peningkatan permainan dan hasil. Ini terlihat dari beberapa pertandingan yang dilakoni.
Di Piala AFF 2020 saja, Timnas Indonesia berhasil lolos ke final, meski pada akhirnya harus menyerah dari Thailand. Disebut-sebut, Piala AFF 2022 bisa menjadi peluang besar untuk Timnas Indonesia meraih juara.
Namun, ada beberapa hal yang bisa bikin Timnas Indonesia gagal jadi juara di Piala AFF 2022. Apa saja? Berikut ulasannya!
1. Kompetisi Berhenti
Kompetisi Liga 1 2022/23 sementara ini dihentikan setelah insiden di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Hingga saat ini belum ada kepastian kapan Liga 1 akan kembali bergulir. Sempat ada kabar kompetisi bakal berjalan lagi pada pertengahan November, namun kabar tersebut belum bisa dipastikan.
Jika kompetisi Liga 1 2022/23 belum bergulir lagi hingga Piala AFF 2022 bergulir, tentu ini akan mempengaruhi fisik pemain yang dipanggil Shin Tae-yong ke skuad Timnas Indonesia.
2. Psikis Pemain
Baca Juga
Selain fisik, kompetisi yang dihentikan juga berpotensi besar mengganggu psikis pemain. Tidak adanya pertandingan bisa membuat mental bertanding mereka jadi tumpul.
Tentu saja hal ini akan sangat berpengaruh kepada performa mereka di atas lapangan. Selain itu, tragedi tewasnya banyak suporter juga bisa membuat psikis para pemain terganggu.
3. Naturalisasi Tak Kunjung Usai
Sandy Walsh dan Jordi Amat besar kemungkinan belum bisa membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Pasalnya, proses naturalisasi kedua pemain ini belum rampung hingga sekarang.
Walaupun sudah menjadi WNI, kedua pemain tersebut berpotensi tidak dapat berkompetisi di Piala AFF lantaran turnamen tersebut bukanlah bagian dari agenda FIFA.
Kondisi ini berpotensi membuat Sandy Walsh dan Jordi Amat akan kesusahan mendapat izin dari klub masing-masing. Jika tak bisa diperkuat dua pemain naturalisasi ini, kekuatan Timnas Indonesia tentu saja akan tergerus.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk