Bolatimes.com - Kemelut ancaman Shin Tae-yong mundur dari kursi pelatih timnas Indonesia jika Ketum PSSI mundur membuat heboh jagat media sosial, akun Garuda Revolution dan Mafia Wasit beda pandangan.
Tragedi Kanjuruhan membuat adanya tuntutan perubahan tatanan sepak bola Indonesia, PSSI sebagai komando tertinggi diminta harus bertanggung jawab penuh.
Para suporter dan banyak pihak terkait meminta Ketum dan Exco PSSI mundur dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban Tragedi Kanjuruhan.
Namun secara mengejutkan, Shin Tae-yong mengaku akan mundur dari jabatannya sebagai pelatih timnas Indonesia jika Ketum PSSI mundur.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Shin Tae-yong selaku pelatih timnas Indonesia, meski tidak secara langsung terlibat.
Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, langkah itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab bersama sebagai tim di sepak bola Tanah Air.
Dari sinilah muncul kemelut yang membuat jagat media sosial terbelah menjadi dua kubu, kubu yang ingin mempertahankan STY dan kubu yang mempersilakan STY keluar
Tak dipungkiri riwayat bermain timnas Indonesia di bawah STY terbilang cemerlang, hal ini juga yang disayangkan sebagian masyarakat Tanah Air atas sikap STY.
Dua akun media sosial dengan jumlah pengikut cukup besar dan dinilai memiliki dampak terhadap dunia sepak bola Indonesia juga terbagi dalam dua kubu.
Garuda Revolution dengan keyakinan mempertahankan STY dan itu artinya dalam sikap Ketum PSSI bertahan di poisisinya.
Baca Juga
Sementara Mafia Wasit mempersilahkan STY keluar dan menginginkan revolusi besar-besaran dalam tubuh PSSI pasca Tragedi Kanjuruhan.
Pengikut kedua akun ini pun terbelah, saling sindir dan nyinyir terjadi, akun Garuda Revolution mengaku sudah memberi ajakan duduk bersama akun Mafia Wasit.
Namun Mafia Wasit disebut selalu beralasan dan tak mengindahkan ajakan tersebut, meski dinarasikan ingin STY keluar, meski ancaman datang dari pelatih asal Korsel itu sendiri.
Hingga pada akhirnya akun Instagram @divosashendra.gr yang diduga admin Garuda Revolution tiba-tiba lenyap.
Di sisi lain, rekomendasi mundur untuk Ketum dan Exco PSSI juga datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) pimpinan Mahfud MD.
Berdasar tanggung jawab moral atas Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule dan para Exco diminta meletakkan jabatannya dari PSSI.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Timnas Putri U-17 Indonesia Siap Tempur di Grup C Kualifikasi Piala Asia AFC 2026
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk