Bolatimes.com - Berikut sederet alasan mengapa Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri menjadi pemain timnas Indonesia U-19 yang berpotensi menembus tim senior di Piala AFF 2022.
Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia senior akan disibukkan dengan jadwal di akhir tahun, yakni Piala AFF 2022.
Di ajang dua tahunan itu, Timnas Indonesia berhasrat menuntaskan mimpi tertundanya untuk mengangkat gelar ajang bergengsi se Asia Tenggara tersebut.
Maklum saja, Timnas Indonesia belum pernah sekalipun mengangkat gelar atau menjadi juara ajang tersebut sejak partisipasinya pertama kali.
Timnas Indonesia kebanyakan hanya berhasil menjadi Runner Up saja, termasuk pada edisi sebelumnya, yakni Piala AFF 2020.
Di Piala AFF 2020 yang digelar pada tahun 2021 lalu akibat pandemi, tim Merah Putih harus kalah di final dari Thailand dengan agregat 2-6.
Karenanya, di Piala AFF 2022 ini Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong akan mencoba mencetak sejarah dengan memenangkan gelar ini pertama kalinya.
Tentunya untuk meraih kemenangan itu, Timnas Indonesia akan membawa para pemain terbaiknya, termasuk para pemain muda yang tampil apik.
Di antaranya adalah Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri. Dua nama ini dianggap sebagai pemain muda terbaik di Indonesia saat itu.
Karenanya, ada kemungkinan besar Shin Tae-yong akan mempromosikan keduanya masuk ke tim senior untuk Piala AFF 2022 mendatang.
Apalagi jika melihat deretan alasan berikut ini.
1. Jam Terbang
Di usia yang baru 18 tahun dan 19 tahun, baik Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri telah memiliki banyak jam terbang di level tertinggi.
Pengalaman keduanya di level tertinggi terlihat dari rekam jejak keduanya, yang menjadi andalan di klub masing-masing.
Marselino mampu menjadi andalan bagi lini tengah Persebaya Surabaya. Sedangkan Ferarri menjadi salah satu pilar di lini belakang Persija Jakarta yang ditukangi Thomas Doll.
2. Kematangan
Karena jam terbang mumpuni yang didapatkan kedua pemain ini di level klub, keduanya pun punya kematangan dalam permainan dibandingkan para pemain muda lainnya.
Marselino Ferdinan boleh jadi lebih matang ketimbang Ferarri, mengingat ia telah tampil di tim senior baik di level klub dan tim nasional sejak usia 17 tahun.
Meski begitu, Ferarri tak bisa dipandang remeh. Dengan usia baru 19 tahun, dirinya mampu membuat Persija Jakarta menjadi salah satu tim dengan rasio kebobolan terendah di Liga 1 musim ini.
3. Paham Taktik Shin Tae-yong
Baik Marselino Ferdinan dan Muhammad Ferarri sama-sama menjadi andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19 dan U-20.
Karena menjadi andalan, dapat dikatakan bahwa keduanya memahami betul taktik yang diterapkan pelatih asal Korea Selatan itu.
Buktinya Shin Tae-yong selalu memainkan keduanya di Timnas Indonesia U-19. Bahkan keduanya menjadi kapten pilihan pelatih berusia 52 tahun itu.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk