Husna Rahmayunita
Pelatih Timnas Indonesia U-16 Bima Sakti (tengah) dan penyerang skuadnya Arkhan Kaka (kanan) memberikan pernyataan kepada media usai laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 melawan Guam, yang mereka menangkan dengan skor 14-0, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Senin (3/10/2022). (ANTARA/Michael Siahaan)

Bolatimes.com - Pelatih Timnas Indonesia U-16 memberikan pesan kepada suporter menyusul Tragedi Kanjurahan. Pesan itu disampaikannya usai Timnas Indonesia membantai Guam 14-0 di babak Grup B Kualifikasi Piala Asia U-16 2023, Senin (3/10/2022)

Kemenangan tersebut diharapkan bisa menjadi sedikit obat bagi penggemar sepak bola Tanah Air, pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang Sabtu (1/10) yang memakan ratusan jiwa/

"Kami sedih karena korban begitu banyak. Kami berharap kejadian itu yang menjadi yang terakhir," ujar Bima dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.

Juru taktik berusia 46 tahun itu pun mengajak semua pihak untuk mengambil pelajaran atas Tragedi Kanjuruhan. Bagi suporter, Bima menyimpan asa, agar kejadian di Kanjuruhan membuat semua kelompok pendukung tim sepak bola di Indonesia semakin dewasa dan saling menjaga

"Itu demi kemajuan sepak bola kita," tutur Bima.

Selain itu, untuk menghormati para korban, para pemain Timnas Indonesia U-16 tidak merayakan secara berlebihan gol-gol yang mereka ciptakan.

Timnas Indonesia U-16 mengawali laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan meremukkan Guam 14-0 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Senin malam.

Gol-gol Indonesia dibuat Arkhan Kaka (empat gol), Narendra Tegar, Muhammad Riski Afrisal, Sulthan Zaky, bunuh diri bek Guam Donovan John Moss, Jehan Pahlevi, Muhamad Gaoshirowi, Habil Abdilla Yafi, Figo Dennis, Muhammad Nabil Asyura dan Ji Da-bin.Hasil itu membuat Indonesia untuk sementara berada di posisi kedua klasemen Grup B dengan tiga poin dari satu laga, di bawah pemuncak klasemen Uni Emirat Arab (UEA) dengan enam poin (dua laga).

Malaysia bertengger persis di bawah Indonesia karena tertinggal selisih gol meski berpoin sama. Palestina dan Guam yang selalu kalah ada di anak tangga keempat dan kelima.

(Antara)

Load More