Bolatimes.com - Indonesia harus was-was dengan sanksi berat yang bisa saja diberikan oleh FIFA selaku federasi sepak bola tertinggi di dunia terkait tragedi Kanjuruhan kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ya, tragedi kemanusiaan yang menewaskan lebih dari 170 orang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya ini mencuri atensi dunia.
Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi pada sepak bola Indonesia hingga sanksi yang diberikan oleh FIFA selaku federasi sepak bola dunia dan AFC selaku federasi sepak bola Asia.
Dalam sesi jumpa pers yang digelar PSSI, sekretaris jenderal Yunus Nusi membeberkan, bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan FIFA dan AFC.
Menurut Yunus, induk sepakbola dunia itu tak akan mengambil sikap buru-buru. PSSI sadar betul bahwa insiden ini menjadi perhatian dunia, dan media asing pun terus memberitakan tragedi yang benar-benar mencoreng nama sepakbola Indonesia di mata dunia.
Indonesia sendiri sudah pernah mendapat sanksi FIFA dan hal itu menyisakan berbagai dampak negatif untuk sepak bola Tanah Air.
Berkaca pada tahun 2015 lalu saat Indonesia mendapat sanksi akibat keterlibatan pemerintah dalam PSSI, sangat besar kerugian yang harus dirasakan sepak bola Tanah Air akibat hukuman tersebut.
Tak hanya Timnas Indonesia, bahkan para pemain pun juga merasakan dampak negatif dari sanksi FIFA kepada PSSI di tahun tersebut.
1. Ranking FIFA Anjlok
Sanksi FIFA yang diberikan kepada Indonesia sekitar 7 tahun silam membuat kiprah Timnas Indonesia di pentas internasional jadi terganggu.
Baca Juga
Kondisi tersebut lantas berpengaruh kepada peringkat Indonesia di ranking FIFA, karena tidak bisa melakukan pertandingan internasional.
Pada Oktober 2015, Indonesia kembali melorot ke peringkat 171 FIFA, di bawah beberapa negara kecil dan yang sepakbolanya gurem seperti Timor Leste (170), Kaledonia Baru (169), India (167), Mauritius (168), Pulau Cook (166), hingga Amerika Samoa (164). Pada April 2016 atau setelah sanksi FIFA dicabut, Indonesia duduk di peringkat 185.
Saat ini peringkat Indonesia sedang naik signifikan seiring hasil positif di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong. Indonesia kini berada di peringkat 153 FIFA.
2. Tak Bisa Ikut Turnamen FIFA
Dengan sanksi FIFA, Timnas Indonesia akhirnya tak bisa berpartisipasi dalam sejumlah event internasional. Selain level timnas, klub-klub yang berada di bawah naungan PSSI atau bagian dari FIFA pun turut mendapat imbas dan harus didiskualifikasi dari ajang Piala AFC.
Dua klub Indonesia yang lolos ke babak 16 besar Piala AFC 2015, Persipura Jayapura dan Persib Bandung resmi dicoret dari kompetisi tersebut.
3. Pemain Kehilangan Pekerjaan
Sebagai pesepak bola, maka pekerjaan utamanya adalah melakoni pertandingan. Sementara dengan tidak adanya kompetisi lokal maupun internasional yang bisa diikuti, maka banyak pemain kehilangan pekerjaannya.
Dengan tak adanya kompetisi, para pemain pun kesulitan mencari pendapatan lantaran tidak ada klub yang mau tetap memberi gaji tanpa adanya pertandingan dan pemasukan dari sisi penjualan tiket.
Berita Terkait
-
Tantangan Pengangguran Muda Menguat, YES 2025 Dorong Arah Baru Ekonomi Hijau, Digital, dan Hilirisasi
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk