Gagah Radhitya Widiaseno
Pelatih Arema FC, Javier Roca. [Dok. Liga Indonesia Baru]

Bolatimes.com - Pelatih Arema FC, Javier Roca bereaksi ketika melihat tragedi Kanjuruhan secara langsung di TKP. Ia membeberkan kalau ada suporter yang meninggal dalam pelukan pemain.

Hal ini diungkapkan melalui wawancara sebuah radio Spanyol, Cadena Ser usai tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.

Dalam wawancaranya, ia merasa bersalah dan menyebut dirinya menjadi biang penyebab tragedi Kanjuruhan tersebut.

Baca Juga:
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-16 vs Guam, Berisi Penggawa Bermental Juara

"Saya merasa hancur secara mental. Beban terlalu berat bahkan tanggung jawab. Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami imbang, ini tidak akan terjadi," ujar pelatih Arema FC tersebut.

“Kami tidak pernah mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar. Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan. Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan tragedi dan kasus di dalam stadion. Para pemain lewat dengan korban di tangan mereka," urai Roca.

"Yang paling mengerikan adalah ketika korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter [di ruang ganti]. Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ungkap Roca sambil menangis.

Baca Juga:
Presiden Arema FC Tahan Tangis, Minta Maaf kepada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Momen ini cukup membuat Javier Roca terpukul. Ia merasa gagal dan siap menerima konsekuensi terburuk.

"Menyakitkan dan kecewa, tapi tanggung jawab tetap ada pada pelatih. Saya bicara kepada manajemen Arema FC dan siap dipecat," tambahnya.

"Dari dalam hati, saya meminta maaf untuk Aremania dan warga Malang. Tolong jangan serang pemain. Kalau mau mempertanyakan kualitas permainan, itu semua tanggungjawab saya," pungkasnya.

Baca Juga:
Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Digelar Tanpa Penonton, Bagaimana Nasib yang Sudah Beli Tiket?

Load More