Bolatimes.com - Berikut sederet alasan mengapa tim sekelas Curacao bisa menelan kekalahan di laga keduanya melawan Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Curacao harus kembali bertekuk lutut di hadapan Timnas Indonesia, usai takluk di laga pertama FIFA Matchday dengan skor 2-3 beberapa waktu lalu, Sabtu (24/9).
Di laga kedua yang digelar di Stadion Pakansari, Selasa (27/9), Curacao kembali harus kalah tipis dari Timnas Indonesia dengan skor 1-2.
Baca Juga:
Komentar Media Malaysia hingga Vietnam usai Timnas Indonesia Dua Kali Hajar Curacao
Di laga kedua tersebut, Timnas Indonesia mampu meraih kemenangan 2-1 berkat gol Dimas Drajad di babak pertama dan Dendy Sulistyawan di babak kedua.
Sedangkan gol balasan Curacao di laga kedua ini dicetak oleh Jeremy Antonisse di babak kedua pertandingan tersebut.
Kekalahan sebanyak dua kali dari Timnas Indonesia ini terbilang mengejutkan. Apalagi secara kualitas, Curacao unggul atas skuad Garuda.
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Dua Kemenangan Timnas Indonesia Lawan Curacao, Nomor 1 Paling Disorot
Di sisi lain, kekalahan di laga kedua ini juga mengejutkan karena pelatih Curacao, Remko Bicentini, menyebutkan timnya akan tampil berbeda dengan laga pertama saat kalah 2-3 dari Timnas Indonesia.
Nyatanya, ucapan Remko Bicentini itu tak terlihat di atas lapangan, sehingga Curacao untuk kedua kalinya tumbang di tangan Timnas Indonesia.
Terlepas dari hal tersebut, Curacao memiliki sederet alasan yang membuat mereka harus bertekuk lutut di hadapan Timnas Indonesia di laga kedua.
Baca Juga:
Momen Pemain Vietnam Tolak Ditarik Keluar Park Hang-seo, Mulai Membangkang?
Apa saja alasan itu?
1. Taktik Jitu Shin Tae-yong
Curacao dan sang pelatih, Remko Bicentini, mengakui kekalahan kedua dari Timnas Indonesia. Ia mengakui kalah strategi dari skuad Garuda arahan Shin Tae-yong.
Baca Juga:
Shin Tae-yong 'Nyambi' Jadi Bintang Iklan, Begini Komentar Ketum PSSI
Di laga kedua ini, Shin Tae-yong menerapkan pendekatan berbeda untuk pemainnya, di mana ia memilih menurunkan formasi berbeda ketimbang pertemuan pertama.
Formasi berbeda ini lantas membuat Curacao yang telah menyiapkan taktik tersendiri kelabakan sehingga sulit mengembangkan permainan.
Karenanya, Timnas Indonesia pun bisa bermain tenang dan mengalahkan Curacao untuk kedua kalinya di laga FIFA Matchday.
2. Gol Cepat
Disadari atau tidak, gol cepat yang dibuat Timnas Indonesia di menit ke-3 lewat Dimas Drajad membuat permainan Curacao kacau balau.
Dimas Drajad mampu mencetak gol cepat di menit ke-3 memanfaatkan bola Rebound hasil sepakan keras Witan Sulaeman dari luar kotak penalti.
Gol cepat ini pun memberikan tekanan psikis ke para pemain Curacao, yang kemudian mengindahkan strategi yang telah direncanakan agar bisa mencetak gol balasan dengan cepat.
Nahasnya, upaya menyamakan gol cepat Timnas Indonesia itu baru terwujud di awal babak kedua, yang jelas sudah menguras fisik dan mental para pemain Curacao.
3. Emosi Berlebihan
Kekalahan Curacao dari Timnas Indonesia juga tak lepas dari permainan keras para pemainnya. Permainan keras ini terlihat dari emosinya para pemain.
Dalam laga tersebut, Curacao harus menerima empat kartu kuning, di mana dua di antaranya didapatkan sejak gol cepat Timnas Indonesia tercipta.
Selain kartu kuning, Curacao juga mendapat kartu merah usai Juninho Bacuna mendapat kartu kuning kedua di menit ke-80.
Emosi yang berlebihan ini tak ayal menggerogoti permainan Curacao sehingga bisa dieksploitasi dengan baik oleh Timnas Indonesia.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Rumah Tangga Pratama Arhan Retak, Azizah Salsha Digosipkan Berselingkuh
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Shin Tae-yong Dioperasi 6 Jam, Berat Badan Turun 5 Kg
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Belum Terdaftar di Sidang CAS, Maarten Paes Justru Berpotensi Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kenzo Riedewald, Keponakan Eks Pemain Crystal Palace yang Nyatakan Ingin Bela Timnas Indonesia
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Indomie Dukung Persib Sebagai Wakil Indonesia Di AFC Champions League 2 Musim 2024/2025
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Piala Presiden 2024, Cerminan Hiburan Rakyat dan Indonesia
-
Persib Bandung Luncurkan Program Membersib
-
Dapatkan Tiketnya dan Berikan Dukungan Terbaik di Pesta Rakyat Persib
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024