Bolatimes.com - Berikut lima fakta menarik dari sosok Muhammad Ferarri, kapten Timnas Indonesia U-19 yang kini naik level ke tim nasional senior.
Timnas Indonesia akan kembali beraksi dalam waktu dekat dengan melakoni FIFA Matchday melawan tim Kepulauan Karibia, Curacao.
Duel melawan Curacao sendiri dijadwalkan akan berlangsung sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 24 dan 27 September 2022.
Jelang pertandingan ini, Shin Tae-yong yang baru menuntaskan tugasnya bersama Timnas Indonesia U-19 pun memanggil 23 pemain yang akan dibawa untuk menghadapi Curacao.
Dari 23 nama yang dipanggil, sebagian besar merupakan nama-nama lama. Selain itu, ada pula beberapa pemain yang telah lama tak dipanggil, kembali dipanggil ke Timnas Indonesia.
Tak hanya pemain lama dan pemain yang Comeback ke Timnas Indonesia, juru taktik asal Korea Selatan itu memanggil dua pemain debutan dalam 23 pemain tersebut.
Dua pemain debutan tersebut adalah Ramadhan Sananta dan Muhammad Ferarri. Keduanya dipanggil usai tampil apik bersama level klub.
Khususnya bagi Ferarri. Pemain berusia 19 tahun ini telah menjadi andalan bagi Persija Jakarta di tengah gempuran bek-bek berkualitas yang dimiliki Macan Kemayoran.
Pemanggilan ini pun seakan menjadi bukti bahwa kerja kerasnya sebagai pemain terbayarkan, dengan masuk ke Timnas Indonesia senior di usia 19 tahun.
Terdapat beberapa fakta menarik mengenai sosok Muhammad Ferarri tersebut. Apa saja fakta-fakta menarik itu? Berikut rangkumannya.
1. Sempat Jadi Atlet Lari
Sebelum terjun ke dunia sepak bola seperti saat ini, siapa yang menyangka Muhammad Ferarri ternyata dulunya merupakan atlet lari.
Olahraga lari tersebut telah ia tekuni sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Tercatat, ia pernah menjadi juara lomba lari sebanyak tiga kali.
Ferarri bahkan menggeluti bidang atletik tersebut hingga bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), di mana ia pernah menjadi juara 2 lomba lari tingkat Provinsi DKI Jakarta.
2. Jebolan Persikabo 1973
Meski lahir dan tumbuh di Jakarta serta membela Persija, siapa yang menduga jika Muhammad Ferarri ternyata jebolan Persikabo 1973.
Ia menimba ilmu di Persikabo 1973 di tim U-18 sejak tahun 2018 hingga 2019. Setelahnya, ia pun bergabung Persija Jakarta.
Ferarri sendiri bergabung Persija terhitung sejak akhir tahun 2019. Sejak saat itu, dirinya mampu menjadi andalan baik Macan Kemayoran di level akademi dan tim utama.
3. Naik Level secara Cepat
Perkembangan Muhammad Ferarri sebagai pesepak bola adalah hal yang mengejutkan. Sebab, di usia 19 tahun ia mampu menembus level senior.
Meski baru bergabung Persija U-19 selama setahun, Ferarri kemudian langsung naik kelas ke tim utama dan melakoni debut pada 2021 lalu.
Hal serupa juga berlaku bagi perjalanan Ferarri di Timnas Indonesia, di mana ia naik ke tim senior, meski belum lama membela Timnas Indonesia U-19.
4. Bermain Reguler
Berbeda dengan para pemain muda lainnya, Muhammad Ferarri mampu bermain reguler bagi timnya dan Timnas Indonesia.
Di Persija, musim ini Ferarri menjadi andalan di lini belakang bersama Ondrej Kudela dan Hansamu Yama. Padahal, Macan Kemayoran sendiri punya bek-bek senior semacam Ryuji Utomo dan Tony Sucipto.
Di Timnas Indonesia U-19, Ferarri juga tampil reguler dan selalu mengisi pos di lini belakang skuad Garuda Nusantara. Bahkan dirinya mendapat keistimewaan sebagai kapten.
5. Jadi Andalan Shin Tae-yong
Sejak Timnas Indonesia U-19 dilatih Shin Tae-yong, Muhammad Ferarri selalu menjadi andalan bagi pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Sejak Piala AFF U-19 2022, Ferarri bahkan terhitung hanya sekali absen. Selebihnya, ia selalu menjadi pilihan utama di jantung pertahanan.
Karena selalu jadi andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19, tak mengherankan jika Ferarri kemudian naik kelas dan masuk ke Timnas Indonesia senior.
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk