Irwan Febri Rialdi
Para pemain Timnas Indonesia U-16 tampil di acara dangdut di Indosiar, Rabu (17/8/2022). [Tangkapan layar Vidio]

Bolatimes.com - Prestasi impresif yang sukses dicatatkan timnas Indonesia U-16 seusai menjuarai Piala AFF U-16 2022 bisa terancam karena sejumlah hal yang merusak karier para pemainnya.

Pasalnya, timnas Indonesia U-16 justru harus menjalani sejumlah agenda dan kegiatan yang kurang relevan dengan peningkatan performa para pemain seusai Piala AFF U-16 2022.

Seusai berhasil memenangkan pertandingan final Piala AFF U-16 2022 lalu, ternyata timnas Indonesia U-16 belum juga dibubarkan untuk kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Ada serangkaian agenda dari pihak PSSI yang mesti diikuti oleh tim asuhan Bima Sakti ini. Bahkan, mereka harus bertolak dari Yogyakarta ke Jakarta untuk mengikuti agenda-agenda tersebut.

Sejumlah agenda ini mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat karena dikhawatirkan bisa merusak karier para pemain timnas Indonesia U-16.

Sebab, berbagai agenda tersebut tidak berdampak positif pada aspek teknis para pemain dan dikhawatirkan bisa mengganggu M Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan.

Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga hal yang bisa merusak karier para pemain timnas Indonesia U-16 seusai menjuarai Piala AFF U-16 2022.

1. Hadiri Acara-Acara Tak Penting

Salah satu acara tidak penting yang harus diikuti oleh para pemain timnas Indonesia U-16 ialah menjadi tamu di acara konser dangdut yang digelar oleh salah satu saluran televisi nasional, Indosiar.

Bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, para pemain timnas Indonesia U-16 harus mengikuti acara dangdut Konser 17-an Indonesia yang sama sekali tak ada kaitannya dengan sepak bola.

Padahal, pada pagi harinya, pemain dan staf pelatih timnas Indonesia U-16 baru saja memenuhi undangan Presiden Joko Widodo pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Istana Negara.

2. Ekspos Berlebihan

Sejak menjadi juara Piala AFF U-16 2022, timnas Indonesia U-16 memang mendapatkan ekspos yang berlebihan dari federasi sepak bola Indonesia, alias PSSI.

Padahal, agenda Piala AFF U-16 2022 sudah selesai dan para pemain semestinya mendapatkan kesempatan untuk kembali berlatih bersama klubnya masing-masing.

Namun, karena ekspos berlebihan ini, para pemain timnas Indonesia U-16 dikhawatirkan mengalami eksploitasi demi kepentingan-kepentingan tertentu.

3. Gejala Star-Syndrome

Salah satu pesan terpenting dari pelatih timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, kepada para pemainnya ialah tetap bersikap rendah hati dan tidak sombong meski sudah sukses juara Piala AFF U-16 2022.

Secara internal tim, Bima Sakti juga tak menghendaki selebrasi berlebihan. Namun, sejumlah agenda-agenda tak penting yang diikuti timnas Indonesia U-16 justru mengganggu pesan penting yang diberikan oleh Bima Sakti.

Sebab, para pemainnya sangat rawan mengalami star-syndrome karena masih berusia sangat muda dan belum bisa menanggapi gejolak-gejolak eksternal secara bijak.

Dengan ekspos berlebihan dan mengikuti agenda tidak penting tersebut, para pemain timnas U-16 bisa mengalami star-syndrome dan kariernya justru layu sebelum berkembang.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Load More