Rauhanda Riyantama
Ilustrasi salah satu gerai Alfamart (alfamart.co.id)

Bolatimes.com - Bos perusahaan perdagangan ritel Alfamart, Djoko Susanto, tersandung kasus yang sedang ramai diperbincangkan belakangan ini.

Salah satu pegawai Alfamart diancam dengan UU ITE oleh seorang penguntit yang tertangkap tangan mencuri coklat. Kasus ini ramai diperbincangkan di jagat media sosial.

Kasus pengancaman UU ITE terhadap seorang karyawan Alfamart ini viral seusai video si pengutil tersebar luas di media sosial dan mendapatkan sorotan dari publik.

Baca Juga:
Ketum PSSI Tanggapi Keluhan soal Kinerja Wasit Liga 1 2022/2023

Ibu-ibu yang menggunakan mobil Mercedes dan tertangkap tangan mengutil tiga batang coklat itu merasa dirugikan dan membawa pengacaranya untuk menemui karyawan Alfamart yang merekam video kejadian tersebut.

Pihak Alfamart sebelumnya juga sudah membenarkan kejadian ini. Mereka menyayangkan sikap konsumen yang tertangkap mencuri coklat dan mengintimidasi karyawannya dengan UU ITE tersebut.

Kejadian tersebut, ungkap pihak Alfamart, terjadi pada tanggal 13 Agustus 2022 pukul 10.30 WIB di gerai Alfamart Sampora Cisauk Tangerang Selatan.

Baca Juga:
Anthony Ginting Cs Ditarget PBSI Sabet Gelar Juara Dunia

Djoko Susanto melalui pihak Alfamart pun langsung bergerak cepat dengan menunjuk Hotman Paris sebagai pengacara sang karyawan untuk menghadapi kasus ini.

Sikap tegas dari Djoko Susanto ini pun mendapat pujian dari banyak pihak. Sikapnya dipuji tetap membela karyawannya, meski Djoko Susanto masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Ya, Djoko Susanto menurut Forbes, ada di urutan ke-22 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai Rp 42,7 triliun.

Baca Juga:
Gregoria Mariska Tunjung Ogah Pikirkan Hasil Undian Kejuaraan Dunia 2022, Siap Tampil Maksimal

Dengan kekayaan sebanyak ini, Djoko Susanto sebetulnya bisa saja terjun ke dunia sepak bola Indonesia dengan membeli klub sepak bola.

Bicara soal konglomerat Indonesia yang terjun ke dunia sepak bola, ada grup Djarum yang dimiliki Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang mengakuisisi klub Serie B, Como FC.

Nah, Djoko Santoso melalui Alfamart sendiri tercatat pernah berkontribusi untuk sepak bola di Tanah Air. Mereka menjadi salah satu pihak yang mendukung gelaran Piala Dunia 2014 yang saat itu berlangsung di Brasil. Mereka pun meluncurkan berbagai koleksi cinderamata khas Piala Dunia 2014 Brasil yang tersedia di seluruh jaringan toko Alfamart yang tersebar di penjuru Indonesia.

Baca Juga:
Manchester United Babak Belur, Begini Taktik Blunder yang Diterapkan Erik ten Hag

Selain itu, mereka juga pernah menggelar turnamen sepak bola “Alfamart Alfamidi Soccer Day” sebagai salah satu grand launching penjualan merchandise Piala Dunia 2014 tersebut.

Jika memang berminat untuk mengakuisisi salah satu klub Liga 1, kekayaan yang dimiliki oleh Djoko Santoso sangat mungkin untuk mewujudkannya.

Menilik nilai pasar klub Liga 1 2022/23 menurut data Transfermarkt, harga pasar klub Liga 1 masih berada dalam jangkauan kekayaan Djoko Santoso.

Ambil contoh Persija Jakarta yang musim ini punya harga pasar paling tinggi, yakni Rp 102 miliar. Lalu ada Persib Bandung di urutan kedua dengan Rp 82 miliar.

Selain Persib, harga nilai pasar Bali United mencapai Rp 88,65 miliar. Lalu ada Borneo FC dengan nilai pasar Rp 75 miliar, dan Arema FC dengan nilai pasar Rp 79,52 miliar.

Dengan jumlah kekayaan yang dimiliki bos Alfamart ini, lima tim dengan market value tertinggi di Indonesia bisa saja dibeli jika memang Djoko Susanto berminat.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More