Irwan Febri Rialdi
Egy Maulana Vikri resmi gabung klub Liga Slovakia FC Vion Zlate Moravce. (Instagram/ @fcvionzlatemoravce)

Bolatimes.com - Mengenang kisah tiga pemain Malaysia yang ternyata mengalami nasib miris usai didepak oleh klub anyar Egy Maulana Vikri, FC ViOn Zlate Moravce.

Sebagaimana diketahui, salah satu bakat muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, belum lama ini telah mendapatkan klub baru untuk musim ini.

Pemain berusia 22 tahun tersebut bergabung dengan salah satu klub kasta teratas sepak bola Slovakia, yakni FC ViOn Zlate Moravce.

Baca Juga:
Profil Julian Oerip, Pemain Berdarah Surabaya yang Dikontrak Klub Ternama Belanda

Sejatinya, Egy tak asing dengan klub barunya itu. Sebab saat musim lalu membela FK Senica, ia pernah berhadapan dengan FC ViOn Zlate Moravce beberapa kali di Fortuna Liga atau Liga Slovakia.

Kepindahan ini sendiri menjadi kabar bahagia, setidaknya bagi Egy dan juga para pendukung Timnas Indonesia yang menginginkan bakat muda terbaiknya itu terus berkarier di Eropa.

Di balik kepindahan Egy ke FC ViOn Zlate Moravce, ternyata ada sebuah fakta menarik di mana klub tersebut ternyata juga pernah menggaet bakat-bakat muda Asia Tenggara lainnya.

Baca Juga:
Cedera Sampai Pakai Kursi Roda, Kiper Vietnam U-16 Alami 'Keajaiban', Langsung Bisa Tampil Lawan Indonesia

Tak disangka, bakat muda yang pernah direkrut klub baru Egy itu adalah bakat-bakat muda dari Malaysia pada medio 2011 silam.

Sayangnya, bakat-bakat muda Malaysia tak bertahan lama di klub tersebut dan justru malah mengalami nasib miris usai didepak FC ViOn Zlate Moravce.

Siapa saja bakat-bakat muda Malaysia tersebut dan bagaimana kisahnya?

Baca Juga:
Dzenan Radoncic dan Shin Sang-gyu Beri Selamat kepada Bima Sakti, Shin Tae-yong?

Tak Beruntung

Pada medio 2011 lalu, Malaysia punya tiga pemain yang dielu-elukan sebagai pemain masa depan sepak bola Negeri Jiran.

Ketiga pemain itu adalah Mohd Irfan, Wan Zack Haikal, dan Fadhli Sas. Ketiganya dipuja-puja usai bergabung dengan klub Eropa, yakni FC ViOn Zlate Moravce.

Baca Juga:
Profil Nguyen Quoc Tuan, Pelatih Timnas Vietnam U-16 yang Sebut Suporter Indonesia Liar

Pada kurun waktu tersebut, sepak bola Malaysia memiliki Roadmap dalam pengembangan para pemain mudanya. Road Map ini dibagi dalam beberapa tingkatan.

Tingkatan itu antara lain senior yakni Harimau Malaya, tim U-23 atau Harimau Muda, tim U-22 atau Harimau Muda A, tim U-21 atau Harimau Muda B, tim U-19 atau Harimau Muda C, dan tim U-16 atau Harimau Muda D.

Semua tingkatan ini, kecuali tim senior, menjalani pelatihan panjang dan diikutsertakan dalam kompetisi. Saat itu, tiga pemain itu disertakan ke Harimau Muda A yang berkarier di Slovakia.

Selama di Slovakia, ketiga pemain itu menjalani pelatihan di FC ViOn Zlate MOravce. Tak disangka, ketiganya tampil apik dan menarik atensi pihak klub.

Alhasil, pihak FC ViOn Zlate Moravce kemudian mengontrak Mohd Irfan, Wan Zack Haikal dan Fadhli Sas dengan kontrak jangka pendek, yakni tiga bulan saja.

Sayangnya usai mendapat kontrak tersebut, ketiga pemain ini tampil jauh dari harapan. Ketiganya tak mampu menciptakan kesan baik bagi FC ViOn Zlate Moravce.

Wan Zack Haikal tak mampu tampil bagi tim utama, usai mendapat cedera bersama Malaysia U-23. Ia pun tercatat hanya sekali tampil bagi FC ViOn Zlate Moravce di laga uji coba saja.

Mohd Irfan sendiri bernasib lebih beruntung. Ia sempat melakoni debut di kompetisi resmi saat FC ViOn Zlate Moravce menang 3-0 atas AS Trencin. Ia masuk pada menit ke-86 dan total tampil dua kali bagi klub itu.

Sedangkan Fadhli Sas hanya tampil sekali bagi FC ViOn Zlate Moravce yakni saat masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-82 kala melawan Spartak Myjava. Itu menjadi penampilan satu-satunya bagi Fadhli Sas di Slovakia.

Karena tak memenuhi ekspektasi, ketiga pemain itu kemudian didepak oleh FC ViOn Zlate Moravce dan kembali berkarier di Malaysia.

Dari tiga pemain itu, mungkin hanya Fadhli Sas yang berhasil memiliki karier indah di Malaysia, dengan mencicipi kesuksesan bersama Johor Darul Ta’zim.

Sedangkan Wan Zack Haikal sempat mencoba peruntungan di Liga Jepang, namun gagal. Pun dengan Mohd Irfan yang kini harus berkarier di kasta kedua atau Liga Premier Malaysia.

Kontributor: Felix Indrajaya
Load More