Bolatimes.com - Mengenang sepak terjang Indonesia di turnamen bergengsi bertajuk Piala Dunia. Bagaimana kiprah tim Merah Putih di ajang tersebut?
Dalam hitungan bulan, masyarakat Indonesia akan merasakan gegap gempita Piala Dunia, yakni kala menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 mendatang.
Indonesia terpilih menjadi tuan rumah mengalahkan Brasil dan Peru pada saat melakukan Bidding pada tahun 2019 silam.
Seyogyanya, ajang Piala Dunia U-20 digelar pada tahun 2021 lalu. Namun pandemi Covid-19 membuat gelaran ini mundur hingga 2023.
Sebagai tuan rumah, Indonesia pun berkesempatan mengikuti ajang ini. Alhasil, Piala Dunia U-20 2023 nanti merupakan kesertaan pertama tim Merah Putih.
Sejak digelar pada 1977 silam, tak pernah sekalipun Indonesia mengikuti ajang bergengsi antar pemain muda dari seluruh dunia itu.
Jika tim muda Indonesia akhirnya bakal bisa merasakan gegap gempita Piala Dunia, lantas bagaimana dengan tim senior Merah Putih?
Pertanyaan itu masih menjadi topik bagi pendukung Timnas Indonesia yang ingin melihat tim kebanggaannya bisa bermain di panggung Piala Dunia.
Kiprah Indonesia di Piala Dunia
Nyatanya, Timnas Indonesia pernah berkiprah di ajang empat tahunan tersebut pada tahun 1938 silam.
Saat itu, Indonesia belumlah terbentuk dan masih menggunakan nama Hindia Belanda, di mana tim ini bisa bermain di Piala Dunia 1938 yang berlangsung di Prancis.
Berkat partisipasinya, Hindia Belanda (Indonesia) menjadi kesebelasan pertama asal Asia yang bisa mentas di Piala Dunia.
Sayangnya, perjalanan bersejarah itu tak dibarengi pencapaian apik, di mana Hindia Belanda langsung gugur di babak pertama.
Saat itu, Hindia Belanda yang dibela Achmad Nawir dan Sutan Anwar itu gugur di tangan Hungaria di babak pertama atau babak 16 besar dengan menelan kekalahan 0-6.
Usai merdeka pada tahun 1945, Indonesia punya kesempatan besar untuk tampil di Piala Dunia 1958 yang digelar di Swedia.
Saat itu, Timnas Indonesia mampu lolos dari Kualifikasi Piala Dunia zona Asia pada putaran pertama dan berhak melaju ke putaran kedua.
Di putaran kedua ini, Indonesia memilih mundur dari putaran kedua karena tergabung di grup bersama Israel.
Atas perintah Presiden kala itu, Ir. Soekarno, tim Merah Putih pun tak lagi berpartisipasi karena enggan menolak melawan Israel.
Padahal, saat itu Timnas Indonesia diperkuat pemain-pemain jempolan. Salah satunya adalah Andi Ramang yang menjadi top skorer ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 1958 dengan 4 gol.
Andai saat itu tak mundur, maka tim Merah Putih diyakini bisa menang atas seluruh lawannya di grup dan bisa menang atas Wales di laga Play Off, sehingga bisa tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya dengan membawa nama Indonesia.
Dua momen itu menjadi kiprah Indonesia di Piala Dunia hingga saat ini. Setelahnya, tim Merah Putih selalu kesulitan untuk bisa melangkah jauh di babak kualifikasi.
Berita Terkait
-
Chelsea Juara Dunia, Bonus Rp249 Miliar Mengalir ke Keluarga Jota
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk