Bolatimes.com - Timnas Singapura resmi memiliki pelatih baru. Dia adalah Takayuki Nishigaya yang merupakan mantan anak asuh pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger.
Sebagaimana diketahui, tim berjuluk The Lions itu ditinggal pelatihnya Tatsuma Yoshida usai gelaran Piala AFF 2020. Posisinya yang kosong kemudian diisi sementara oleh Nazr Nasir.
Kini Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) menunjuk pelatih baru. Ia adalah pelatih berusia 49 tahun bernama Takayuki Nishigaya.
"FAS hari ini mengumumkan penunjukkan Takayuki Nshigaya sebagai pelatih kepala baru timnas Singapura," dikutip dari situs resmi FAS pada Senin (25/4/2022).
"Nishigaya akan secara resmi mengambil peran barunya pada bulan Mei dan saat ini sedang menyelesaikan dokumen yang diperlukan untuk melakukan perjalanan ke Singapura," imbuh pernyataan tersebut.
Pelatih berusia 49 tahun itu mengucapkan terima kasih atas kepercayaan FAS yang memercayakan posisi pelatih timnas Singapura kepadanya. Ia paham harapan yang bakal dipikulnya.
"Merupajan kehormatan besar untuk menjadi pelatih timnas Singapura dan saya berterima kasih atas kepercayaan dan kesaykinan FAS kepada saya," ucapnya.
"Saya sepenuhnya memahami harapan berat yang datang dengan posisi ini, dan saya sangat menantikan untuk mengemban tanggung jawab dengan komitmen dan usaha penuh," sambungnya.
Sebagai informasi, Takayuki Nishigaya merupakan pelatih yang punya banyak pengalaman. Ia juga sempat menjadi asisten di klub Pratama Arhan, Tokyo Verdy.
Melansir dari data transfermarkt, Takayuki Nishigaya menjadi asisten Tokyo Verdy pada 2004 hingga 2010. Sebelum menjadi pelatih The Lions, ia juga malang melintang di klub Jepang.
Misalnya menjadi asisten di Tsukuba University, Chukto University, Albirex Niigata, Mito HollyHock, dan Matsumoto Yamaga. Ia juga pernah menjadi pelatih SC Sagamihara dan tim U-18 Yamaga.
Menariknya Takayuki Nishigaya adalah mantan anak didik Arsene Wenger. Hal itu saat ia masih menjadi pemain profesional untuk Nagoya Grampus pada tahun 1996 hingga 1998.
Pasalnya, Arsene Wenger sendiri pernah menangani Nagoya Grampus sebelum ke Arsenal. Pria yang kini menjabat di FIFA, menangani Nagoya Grampus pada 1995 hingga 1996.
Berita Terkait
-
Geger di Old Trafford! Suporter Man United Batalkan Demo Besar, Ada Apa?
-
Benjamin Sesko Rp1,4 Triliun: Senjata Rahasia MU untuk Hancurkan Arsenal di Old Trafford?
-
Arsenal Minat Boyong Rodrygo dari Real Madrid tapi Ada Satu Syarat
-
Revolusi di Old Trafford: Suporter Man United Berontak Lawan Glazer dan Ratcliffe
-
Tuntutan Hukum Belum Selesai, Thomas Partey Tetap ke Villarreal: Fans Meradang
-
Eks Bintang Arsenal Thomas Partey Hadapi 5 Tuduhan Pemerkosaan
-
Eks Arsenal Pelaku Pelecehan Seksual Dirumorkan Gabung ke Villarreal
-
Bantah Dipecat, Takehiro Tomiyasu Bongkar Alasannya Hengkang dari Arsenal
-
Habiskan Rp1 Triliun Buat Noni Madueke, Arteta Masih Mau Belanja Lagi?
-
Update Transfer Viktor Gyokeres: Manchester United Siap Tikung Arsenal!
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk