Husna Rahmayunita
Persipura Jayapura vs Persiraja Banda Aceh. (Dok. LIB)

Bolatimes.com - Kompetisi Liga 2022/2022 dipastikan tanpa wakil dari ujung Barat yakni Persiraja Banda Aceh dan tim ujung Timur Persipura Jayapura.

Persiraja Banda Aceh dan Persipura Jayapura degradasi ke Liga 2 bersama Persela Lamongan menyusul hasil buruk selama mengarungi Liga 1 2021.

Liga 1 2021/2022 telah berakhir pada Kamis (31/3/2022) dan Bali United keluar sebagai juara setelah berhasil menyingkirkan 17 klub dengan total raihan 75 poin.

Baca Juga:
Respons Unik Warganet soal Hasil Undian Piala Dunia 2022, Bawa-bawa Perang sampai STY

Adapun runner-up ditempati oleh Persib Bandung yang membukukan 69 poin. Sementara Bhayangkara FC menjadi juara ketiga dengan selisih tiga poin lebih rendah dari Persib.

Sayangnya, tiga tim Liga 1 mesti terdegradasi dan tak bisa mentas di kompetisi yang sama untuk musim selanjutnya.

Persiraja terdepak pertama

Baca Juga:
Kaesang Pangarep Akui Sudah Bertemu Marko Simic, Diajak Gabung Persis Solo?

Bek Persiraja, Leo Lelis merayakan gol ke gawang PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 2021. (Dok. Persiraja)

Persiraja dari ujung barat Indonesia harus mengaku kalah sejak pekan ke-30 setelah Barito Putera bermain imbang 3-3 dengan Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (9/3) lalu.

Raihan satu poin yang didapat Barito Putera itu otomatis membuat Persiraja harus bergeser ke Liga 2 musim karena masih terjebak di dasar klasemen atau peringkat ke-18 dengan raihan 13 poin.

Dengan lima laga tersisa saat itu, Persiraja maksimal juga hanya bisa meraup total 28 poin meski mampu menyapu bersih semua pertandingan.

Baca Juga:
Hasil Undian Piala Thomas dan Uber 2022: Indonesia Masuk Grup A

Persiraja yang menjadi satu-satunya wakil dari Pulau Sumatera tak bisa mempertahankan posisi di kasta tertinggi meski sudah berganti pelatih dari Hendri Susilo kepada juru racik asal Brazil, Sergio Alexandre hingga akhir kompetisi.

Laskar Rencong juga sudah mentransformasi pemain dengan merekrut enam pemain jebolan sepak bola PON Provinsi Aceh saat meraih medali perak di PON Papua 2021.

Langkah itu dilakukan Persiraja setelah mendepak 10 pemainnya, yakni Zamzami, M. Isa, Supriadi, M. Nadhif, Redi Rusmawan, Husnuzhon, Al Fasyimi, M. Robby, serta dua legiun asing, yakni Shori Murata (Jepang) dan Vanja Markovic (Serbia).

Baca Juga:
Pelatih Persebaya Surabaya 'Biasa Saja' Ditinggal Taisei Marukawa ke PSIS Semarang

Persipura turun kasta

Pemain PersipuraYohanes Ferinando Pahabol (kanan) melakukan selebrasi dengan rekannya Yevhen Bokhashvili (kiri) usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang pada pertandingan Liga I di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/12/2021). Persipura Jayapura menang atas PSIS Semarang dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww. ANTARA /MOHAMMAD AYUDHA

Di ujung timur, Persipura akhirnya juga harus terdegradasi pada pekan terakhir Liga 1 2021/2022 meski menang 3-0 atas Persita Tangerang pada pekan ke-32 Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Kamis (31/3) lalu.

Kemenangan itu tidak cukup bagi tim Mutiara Hitam karena dua pesaing mereka, yakni Barito Putera dan PSS Sleman di saat bersamaan meraih hasil yang dibutuhkan untuk bertahan di Liga 1.

Persipura akhirnya menyusul Persiraja dan Persela, dua tim yang sudah terdepak lebih dulu karena tak bisa meraup cukup poin untuk mengamankan posisinya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Turun kasta jelas sangat menyakitkan bagi Persipura, apalagi sebelumnya mereka harus dikurangi tiga poin oleh Komite Disiplin PSSI akibat tidak datang ke laga tunda pekan ke-22, 21 Februari lalu, melawan Madura United.

Akibat dianggap mangkir dari laga, Persipura pun harus diganjar hukuman berupa kalah walkover (WO), pengurangan tiga poin, serta denda Rp250 juta.

Upaya Persipura untuk mengajukan banding ke Komisi Banding PSSI pun ditolak, namun banding untuk Manajer Persipura Arvydas Ridwan Madubun diterima.

Sosok yang karib disapa Bento Madubun itu sebelumnya diganjar hukuman larangan beraktivitas dalam sepak bola selama 12 bulan dan denda Rp50 juta.

Barangkali, lain cerita jika Persipura tak mangkir saat itu. Tetapi, nasi toh sudah menjadi bubur. Yang terpenting sekarang adalah membenahi tim agar bisa meraih hasil terbaik di Liga 2 musim depan sehingga bisa kembali ke Liga 1.

(Antara)

Load More