Irwan Febri Rialdi
Gelandang AZ Alkmaar Tijjani Reijnders. [Instagram/@tijjanir]

Bolatimes.com - Berikut deretan alasan mengapa harapan Shin Tae-yong dan PSSI untuk menaturalisasi gelandang AZ Alkmaar, Tijjani Reijnders bisa pupus.

Nama Tijjani Reijnders menjadi perbincangan setelah Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani melempar kode akan menaturalisasi pemain AZ Alkmaar.

Keputusan PSSI akan menaturalisasi pemain berusia 23 tahun itu tak lepas dari batalnya Kevin Diks dan Mees Hilgers menjalani proses naturalisasi.

Baca Juga:
Wajib Tahu, Ini Kronologi Timnas Indonesia Batal Ikut AFF U-23 2022

Dilaporkan bahwa batalnya Kevin Diks dan Mees Hilgers menjalani proses naturalisasi karena terhalang restu dari kedua orang tuanya.

Kegagalan ini lantas membuat Shin Tae-yong memberikan alternatif kepada PSSI. Tak disangka nama Tijjani Reijnders menjadi nama yang disodorkan oleh juru taktik Timnas Indonesia itu.

“ Jadi jawaban dari orang tua mereka (Mees Hilgers dan Kevin Diks) adalah sepertinya tidak memberi izin kepada anaknya," ucap Hasani dilansir dari Suara.com

Baca Juga:
Mundur dari Piala AFF, Timnas Indonesia U-23 Disindir Media Vietnam

“Ya sudah saya butuh kepastian dan saya katakan ke Shin Tae-yong dia tidak mau. Dia (Shin Tae-yong) kasih satu nama baru posisinya gelandang serang," lanjutnya.

Karena mendapat permintaan langsung dari Shin Tae-yong, PSSI pun bergerak cepat untuk mendapatkan dokumen sang pemain.

Meski begitu, rekomendasi Shin Tae-yong dan gerak cepat PSSI tak menjamin bahwa Tijjani Reijnders akan mau menerima pinangan membela Timnas Indonesia.

Baca Juga:
Heboh! Cristiano Ronaldo Paksa dan Lempar Anjingnya ke Kolam Renang

Berikut deretan alasan mengapa proses naturalisasi Tijjani Reijnders bisa saja batal.

1. Masih Muda

Alasan pertama Tijjani Reijnders bisa menolak pinangan PSSI sendiri karena dirinya masih berusia muda dan menjadi andalan AZ Alkmaar.

Baca Juga:
Istri Mats Hummels Jadi Korban Jambret di Thailand, Kepala Sempat Dipukuli

Saat ini, Tijjani Reijnders baru berusia 23 tahun. Di usia tersebut, ia sendiri telah bermain reguler untuk AZ Alkmaar yang notabene merupakan salah satu raksasa Belanda.

Dengan kata lain, Tijjani Reijnders masih memiliki kesempatan untuk bisa dilirik Timnas Belanda. Hal tersebut tentu tak ingin disia-siakannya, sama seperti apa yang diinginkan Mees Hilgers.

Tak hanya punya potensi dilirik Timnas Belanda, Tijjani Reijnders tentunya masih ingin berkarier di level teratas di Eropa. Tentunya status sebagai WNI akan membuatnya sedikit terganjal memenuhi impiannya itu.

2. Restu Orang Tua

Alasan restu orang tua juga bisa menghambat proses naturalisasi Tijjani Reijnders ke Timnas Indonesia. Apalagi jika melihat latar belakang eks gelandang RKC Waalwijk ini.

Sebagai informasi, Tijjani Reijnders merupakan anak dari mantan penyerang kenamaan asal Belanda, Martin Reijnders yang malang melintang di kancah Eredivisie Belanda.

Karena sosok sang ayah, Tijjani Reijnders bisa saja mengabaikan panggilan Timnas Indonesia, demi bisa menembus Timnas Belanda untuk memenuhi mimpi sang ayah yang tak sempat membela tanah kelahirannya itu.

3. Belum Keluarkan Pernyataan Membela Timnas Indonesia

Sejauh ini, Tijjani Reijnders sama sekali belum menyatakan dirinya memiliki minat untuk membela Timnas Indonesia.

Diyakini, Tijjani Reijnders masih akan berkonsentrasi di level klub untuk menggapai mimpinya menembus panggung Eropa dan bermain di level teratas.

Belum adanya pernyataan darinya ini bisa saja membuat niatan Shin Tae-yong dan PSSI untuk menaturalisasinya menemui jalan buntu.

Kontributor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Load More