Bolatimes.com - Timnas Indonesia berpotensi kehilangan banyak keuntungan apabila batal merekrut pemain keturunan Belanda, Ragnar Oratmangoen.
Dari perkembangan terakhir, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kabarnya batal memilih Ragnar Oratmangoen karena sudah berkomunikasi dengan Kevin Diks.
Sebab, Shin Tae-yong telah berkomunikasi dengan Kevin Diks dan pemain berusia 25 tahun itu sudah bersedia untuk membela timnas Indonesia.
Awalnya, nama Ragnar Oratmangoen muncul menjadi opsi setelah upaya menghubungi Kevin Diks gagal membuahkan hasil.
Namun, seiring berjalannya waktu, Diks justru sudah menyatakan kesiapannya untuk memperkuat timnas Indonesia sehingga proses naturalisasi Ragnar Oratmangoen justru dibatalkan.
Karena saat ini Kevin Diks sudah memberikan respons positif, maka PSSI menggeser Ragnar Oratmangoen dari daftar calon pemain keturunan yang akan direkrut untuk skuad Garuda.
Apabila Ragnar batal direkrut, maka timnas Indonesia akan kehilangan sejumlah keuntungan dan justru merugi karena beberapa alasan.
Berikut Bolatimes.com menyajikan tiga alasan yang membuat timnas Indonesia bisa merugi apabila batal menaturalisasi Ragnar Oratmangoen.
1. Pemain Berkualitas Bagus
Ragnar Oratmangoen merupakan pemain berkualitas bagus. Dia juga punya kelebihan sebagai pemain versatile, alias pemain serbabisa.
Dari catatan Transfermarkt, dia sudah bermain di berbagai posisi, mulai dari penyerang, winger, hingga gelandang serang.
Sejauh ini, Ragnar Oratmangoen telah mencatatkan 21 pertandingan bersama Go Ahead Eagles di Eredivisie 2021/2022.
Dari seluruh penampilannya itu, Ragnar mencatat 1.609 menit bermain dan tiga assist untuk Go Ahead Eagles.
2. Usianya Masih Muda
Saat ini, Ragnar Oratmangoen masih berusia muda, yakni 24 tahun. Tentu saja, ini adalah usia yang pas bagi seorang pesepak bola untuk menanjakkan kariernya.
Sebab, usianya tak terlalu muda, tetapi juga tak terlalu tua. Di usia ini, pesepak bola sudah memiliki pengalaman yang cukup dan tinggal mengasah performanya saja.
Apalagi, di usianya itu, Ragnar juga berkompetisi di level tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, berama Go Ahead Eagles.
3. Posisinya Dibutuhkan Timnas Indonesia
Posisi bermain Ragnar Oratmangoen yang berada di sektor penyerangan memang tepat dengan kebutuhan timnas Indonesia saat ini.
Sebab, timnas Indonesia belum mampu mendapatkan pemain berkualitas yang mampu mengisi sektor ini.
Ragnar Oratmangoen yang bisa bermain di sejumlah posisi tentunya akan memudahkan Shin Tae-yong untuk menyusun strategi.
Pasalnya, posisi bermain Ragnar di lini serang bisa cair dan fleksibel. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi timnas Indonesia andai mampu merekrutnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk