Bolatimes.com - Kritik Exco PSSI, Haruna Soemitro kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong turut menjadi perhatian media Korea Selatan.
Publik Korsel terpancing dengan kritik Haruna Soemitro yang dinilai meremehkan Shin Tae-yong sebagai pelatih.
Haruna Soemitro saat wawancara dengan JPPN.com menyebut jika Shin Tae-yong sama saja dengan pelatih lain usai Timnas Indonesia kembali meraih runner up Piala AFF 2020.
"Kalau cuman runner up, ya sebenarnya Shin Tae-yong ini sama saja dengan yang lain. Namun, karena hampir juara ya kami berharap bisa juara selanjutnya. Karena ada ekspetasi besar dari masyarakat," ujar Haruna di kanal YouTube JPNN.Com.
Tak cuma itu, Shin Tae-yong juga disebut sempat tersinggung saat rapat evaluasi. Namun Ketum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan tidak ada deadlock saat rapat evaluasi, semua baik-baik saja.
Kendati begitu, ribut-ribut pernyataan Haruna Soemitro telanjur mendapat reaksi sinis dari pencinta sepak bola Tanah Air. Bahkan menjadi bahasan media Korsel.
Salah satu media Korsel, Hankooki, Selasa (18/1/2022) menganggap kritik Haruna Soemitro tak berdasar.
"Jika melihat situasi Indonesia belakangan ini, terlihat betapa berharganya runner up (Piala AFF 2021) ini. Indonesia saat ini berada di peringkat ke-164 rangking FIFA. 66 langkah dari juara bertahan Vietnam, " tulis mereka seperti dikutip dari SuaraBekaci.id.
"Perbedaan kekuatan sama mencoloknya dengan perbedaan peringkat di FIFA. Namun, mereka mengalahkan Vietnam dengan maju ke perempat final dengan menjadi juara grup,"
Menurut media Korsel, Shin Tae-yong sudah memberikan kontribusi kepada Timnas Indonesia. Shin disebut telah membangun kekuatan para pemain muda di skuad Garuda. Capaian itu semestinya diapresiasi.
"Secara khusus, pelatih Shin Tae-yong membentuk tim pemain muda dengan usia 20 tahunan untuk menjadi proyeksi di masa depan,"
Hankooki menekankan, runner up keenam Piala AFF yang diraih oleh Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia tentu tidak bisa disamakan dengan capaian runner up di lima edisi sebelumnya.
"Untuk sekedar mengabaikan runner up ke-6, situasinya sangat berbeda dengan runner up lima kali yang diukir sebelumnya," pungkasnya.
(SuaraBekaci.id/Galih Prasetya)
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk