Irwan Febri Rialdi
Striker Timnas Indonesia, Kushedya Hari Yudo. (Dok. PSSI)

Bolatimes.com - Timnas Indonesia gagal menjuarai Piala AFF 2020 usai dikalahkan Thailand dengan agregat 2-6 pada dua leg partai final.

Meski mengaku tak kecewa dengan pencapaian timnya, Shin Tae-yong mengaku tak puas dengan striker-striker skuat Garuda di Piala AFF 2020.

Shin Tae-yong membawa empat pemain di posisi penyerang tengah. Mereka adalah Ezra Walian, Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, dan Hanis Saghara.

Baca Juga:
Butuh Striker Tajam, 3 Pemain Ini Bisa Dicoba Shin Tae-yong di Timnas

Dari semua nama yang disebutkan, hanya Ezra Walian yang berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Striker Persib Bandung itu mengemas dua gol sepanjang Piala AFF 2020, sementara tiga nama lainnya gagal merobek jala lawan.

Lantas, bagaimana agar Indonesia memiliki striker-striker tajam seperti yang pernah dirasakan pada era 2000-an. Berikut Bolatimes merangkum beberapa caranya.

1. Wajibkan Klub Mainkan 1 Striker Lokal

Baca Juga:
Bersinar di Piala AFF, 4 Pemain Timnas Indonesia Ini Layak ke Luar Negeri

Kecenderungan klub-klub Indonesia, khususnya di Liga1 mengandalkan stiker-striker asing membuat pemain Indonesia dengan posisi yang sama kesulitan mendapat tempat.

Hal ini akan sangat berdampak pada tim nasional Indonesia karena semakin sulitnya mendapat penyerang lokal yang punya menit bermain banyak dan tajam.

"Di tim kami memang posisi yang paling lemah adalah striker. Di Liga Indonesia pun kebanyakan striker asing yang dipakai. Maka pemain Indonesia khususnya di striker sulit sekali berkembang," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers usai melawan Thailand, Sabtu (1/1/2022).

Baca Juga:
6 Pemain Timnas Indonesia yang Paling Bersinar Selama Piala AFF 2020

PSSI atau operator liga dalam hal ini PT LIB bisa membuat aturan yang menegaskan setiap tim peserta Liga 1 untuk wajib memasang setidaknya 1 striker lokal setiap pertandingan.

Ingat, pisau tajam pun bisa tumpul jika tidak pernah dipakai. Begitu juga striker!

2. Dorong Berkarier ke Luar Negeri

Baca Juga:
Profil Dedik Setiawan, Striker Timnas Indonesia yang Ramai Dikritik Netizen

Cara lain agar Indonesia memiliki penyerang-penyerang berkualitas adalah mendorong para pemain untuk berkarier di luar negeri.

Saat ini, baru ada Bagus Kahfi yang merupakan seorang striker dan berkarier di luar negeri bersama Jong Utrecht. PSSI sebagai federasi punya peran besar dalam mendorong pemain Indonesia, khususnya penyerang, untuk berkembang dengan berkarier di luar negeri.

3. Coaching Clinic untuk Striker

Program selanjutnya yang bisa dilakukan untuk membuat Indonesia punya striker berkualitas adalah mengadakan coaching clinic khusus untuk para pemain berposisi penyerang.

Ini bisa dilakukan rutin setiap bulan. PSSI bisa mendatangkan tenaga ahli atau mantan striker top dunia untuk memberikan ilmu, trik, dan teknik untuk menjadi striker yang top.

Kondisi ini tentu bisa menjadi dorongan bagi para pemain karena punya pengalaman berlatih lebih khusus.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha
Load More