Bolatimes.com - Pemain keturunan Indonesia, Elkan Baggott sejatinya memiliki peluang untuk membela Timnas Thailand maupun Inggris. Namun Elkan Baggott melabuhkan hati ke Timnas Indonesia.
Lantas, mengapa pemain Ipswich Town ini menjatuhkan pilihannya ke Skuad Garuda ketimbang dua negara tersebut?
Nama Elkan Baggott menjadi sorotan di ajang Piala AFF 2020 ini. Sejak debutnya di ajang ini, bek muda berusia 19 tahun itu mampu menarik perhatian.
Salah satunya adalah saat ia membantu Timnas Indonesia mengalahkan rival abadinya, Malaysia, di laga terakhir grup B Piala AFF 2020.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Nasional Singapura itu, Elkan Baggott masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua.
Kendati hanya bermain separuh babak, ia mampu berkontribusi dengan menciptakan satu gol sehingga Malaysia takluk dengan skor telak 1-4 dari Timnas Indonesia.
Karena kontribusinya itu, nama Elkan Baggott makin dielu-elukan oleh pecinta sepak bola Tanah Air. Sebelumnya, ia sempat dipuja-puja karena menambatkan hatinya untuk Indonesia.
Sebagai catatan, sebelum bergabung Indonesia, Elkan Baggott punya kesempatan bermain untuk tim nasional Inggris maupun Thailand.
Tanpa mengecilkan kualitasnya, saat ini sulit bagi Elkan Baggot menembus tim nasional utama Inggris yang dihuni banyak talenta muda di sektor pertahanan. Sehingga pilihan hanya ada pada Timnas Indonesia dan Thailand.
Jika melihat kualitas Timnas Indonesia dan Thailand, semua sepakat bahwa tim Gajah Perang lebih unggul ketimbang skuat Garuda.
Lantas, mengapa Elkan Baggott menjatuhkan pilihannya ke Timnas Indonesia ketimbang Thailand?
1. Faktor Ibu
Keluarga menjadi alasan utama mengapa Elkan Baggott memilih Timnas Indonesia ketimbang bergabung dengan Thailand.
Sebagai informasi, Elkan Baggott lahir dari ayah orang Inggris dan ibu orang Indonesia. Sedangkan Thailand hanya tempat di mana ia dilahirkan.
Karena faktor ibu lah, Elkan Baggott memilih Indonesia sebagai negara yang ia bela di kancah internasional. Ia pun mengaku bangga bisa mewakili negara dari keluarga sang ibu.
2. Tertarik dengan Perkembangan Timnas Indonesia
Tak bisa dipungkiri, perkembangan Timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong membuat Elkan Baggott kepincut untuk membela Tanah Air.
Saat ini, Timnas Indonesia tengah dalam masa transisi untuk menjadi salah satu kekuatan dari kawasan Asia Tenggara.
Revolusi besar-besaran pun telah ditunjukkan Shin Tae-yong dengan banyak mengandalkan pemain muda agar bisa bersaing di level teratas untuk tahun-tahun berikutnya.
Elkan Baggott pun menjadi salah satu pemain yang diandalkan Shin Tae-yong dalam revolusi besar-besaran ini. Secara tak langsung, hal ini membuat dirinya merasa dipercaya dan menjadi bagian proyek untuk mengangkat derajat Timnas Indonesia di level internasional.
3. Dukungan Fans atau Suporter Indonesia
Animo masyarakat Indonesia akan sepak bola juga menjadi salah satu alasan Elkan Baggott memilih menambatkan hatinya untuk tim Merah Putih.
Hal ini diakuinya kala menerima Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat tiba di Indonesia. Baginya, cinta dari para fans Indonesia membuatnya merasa berada di rumah.
Karena masifnya dukungan dari pendukung Indonesia ini, Elkan Baggott pun merasa tersanjung dan ingin membalasnya dengan meraih gelar bagi tim Merah Putih di ajang internasional.
Tag
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Blunder Memalukan Manchester City: Nama Tijjani Reijnders Typo di Jersey
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Setelah Rekrut Jay Idzes, Sassuolo Dekati Ipswich Town, Mau Rekrut Elkan Baggott?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Pemain Keturunan Indonesia Pascal Struijk Tampil Kece Saat Leeds Lawan AC Milan
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk