Bolatimes.com - Timnas Indonesia sebetulnya nyaris saja tampil pada Piala Dunia untuk kali pertama. Namun, akhirnya memilih membuang kesempatan itu karena alasan politis.
Momen itu tepatnya terjadi pada babak Kualifikasi Piala Dunia 1958. Timnas Indonesia menjadi salah satu tim kuat Asia berpeluang besar lolos ke putaran final.
Sebab, pada era 1950-an, skuad Merah Putih menjadi salah satu kesebelasan yang cukup kuat di kawasan Asia. Nama-nama pemain timnas yang mentereng saat itu ialah Maulwi Saelan, Ramang, dan Tan Lion Hou.
Baca Juga:
Viral Obrolan Minions dan Pelatih Sebelum Libas Wakil Jepang, Publik Baper
Karena kekuatan timnas Indonesia yang disegani itu, maka tak heran apabila mendapatkan julukan sebagai Macan Asia.
Setidaknya, beberapa prestasi skuad Merah Putih yang cukup mentereng ketika itu ialah finis di urutan keempat Asia Games 1954.
Bahkan, Indonesia juga sukses melaju hingga putaran final Olimpiade Melbourne 1956. Kiprah itu terus berlanjut hingga Kualifikasi Piala Dunia 1958 zona Asia-Afrika.
Baca Juga:
Shin Tae-yong Panggil Pemain Baru untuk Perkuat Timnas di Piala AFF 2020
Sebagai informasi, ini adalah babak Kualifikasi Piala Dunia yang pertama bagi timnas Indonesia sejak mendapat kemerdekaan pada 1945.
Pada babak prakualifikasi, timnas Indonesia sukses melaju mulus karena Taiwan memilih walk-out (WO). Setelah itu, timnas Indonesia maju ke babak kualifikasi putaran pertama dan tergabung dengan Tiongkok.
Satu kontestan lain yang sebetulnya saat itu juga dihadapi timnas Indonesia ialah Australia. Namun, mereka memilih mundur.
Baca Juga:
Jadwal Indonesia Open 2021 Hari Ini: Jonatan Christie, The Daddies Beraksi
Duel pertama melawan Tiongkok berlangsung di Stadion Ikada (saat ini Lapangan Monas) pada 12 Mei 1957. Saat itu, laga disaksikan 80 penonton yang hadir di Jakarta.
Timnas Indonesia sukses menang 2-0. Dari pemberitaan saat itu, mantan pemain PSM Makassar, Ramang, yang menjadi bomber andalan timnas Indonesia mencetak gol salto yang memukau.
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi skuad Merah Putih untuk menghadapi laga kedua melawan Tiongkok. Saat duel kedua digelar di Xiannongtan Stadium, Bejing, laga berakhir dengan skor 4-3 untuk kemenangan tim tuan rumah.
Baca Juga:
Hari Pertama Indonesia Open 2021, 4 Unggulan Langsung Tumbang
Karena sama-sama meraih kemenangan, kedua tim harus melewati babak play-off. Akhirnya, duel diputuskan berlangsung di Yangon, Myanmar, sebagai venue netral.
Akhirnya, pertemuan ketiga itu berakhir imbang tanpa gol. Timnas Indonesia dipastikan lolos karena unggul selisih gol. Sebab, saat itu belum ada babak adu penalti.
Pada babak Kualifikasi putaran kedua, Indonesia tergabung satu grup dengan Sudan, Mesir, dan Israel. Pada titik inilah permasalahan itu muncul.
Tak ada satu pun tim di grup ini yang bersedia bertanding melawan Israel. Mesir dan Sudan memilih sikap tersebut karena faktor Perang Arab-Israel 1946 dan 1956.
Indonesia pun memilih untuk mengikuti jejak kedua negara tersebut. Mereka menolak bertanding karena faktor politis.
Sebab, apabila Indonesia bertanding melawan Israel, hal ini secara tidak langsung mengakui kedaulatan negara Israel. Sebetulnya, beberapa upaya sudah ditempuh Indonesia agar duel melawan Israel digelar di tempat netral.
Namun, FIFA menolak permohonan tersebut hingga akhirnya Indonesia memilih untuk menarik diri dari Kualifikasi Piala Dunia 1958.
“Indonesia yang secarapolitik sedang getol-getolnya mengumandangkan perlawanan terhadap neokolonialisme, menganggap Israel sebagai penjajah rakyat Palestina. Karena itu, menolak bertanding di Israel,” tulis Owen A McBall dalam bukunya Football Villains, dikutip dari Historia.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Rumah Tangga Pratama Arhan Retak, Azizah Salsha Digosipkan Berselingkuh
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Shin Tae-yong Dioperasi 6 Jam, Berat Badan Turun 5 Kg
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Belum Terdaftar di Sidang CAS, Maarten Paes Justru Berpotensi Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kenzo Riedewald, Keponakan Eks Pemain Crystal Palace yang Nyatakan Ingin Bela Timnas Indonesia
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Indomie Dukung Persib Sebagai Wakil Indonesia Di AFC Champions League 2 Musim 2024/2025
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Persib Bandung Vs PSBS Biak: Regulasi Larangan Suporter Tamu Masih Berlaku
-
Piala Presiden 2024, Cerminan Hiburan Rakyat dan Indonesia
-
Persib Bandung Luncurkan Program Membersib
-
Dapatkan Tiketnya dan Berikan Dukungan Terbaik di Pesta Rakyat Persib
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Persib Bandung Tak Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2024