Irwan Febri Rialdi
Tarik El Janaby. (Dok. LIB)

Bolatimes.com - Pemain Rans Cilegon FC kelahiran Maroko, Tarik El Janaby, kembali muncul mencuri perhatian di dunia sepak bola Indonesia.

Tarik El Janaby sukses membantu Rans Cilegon FC meraih kemenangan pertama di kompetisi Liga 2 2021 saat menghadapi Persekat Tegal.
Dalam duel yang digelar di Stadion Madya, Senayan, Selasa (5/10/2021) itu, Tariq El Janaby sukses menyumbang satu gol untuk Rans Cilegon FC.

Satu gol pemain berkepala plontos itu melengkapi kemenangan Rans Cilegon FC atas Persekat Tegal dengan skor 2-1.

Baca Juga:
Tak Pernah Bahas Agama, Potret Toleransi Ronaldo dan Khabib Nurmagomedov

Sebelumnya, status Tarik El Janaby di skuad Rans Cilegon FC sempat menuai tanda tanya besar karena dia masih berstatus sebagai pemain asing.

Saat itu, Rans mendaftarkan Tarik sebagai salah satu anggota tim mereka. Padahal, statusnya belum dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia.

Di sisi lain, regulasi Liga 2 mengharuskan seluruh klub kontestannya menggunakan pemain lokal. Tak ada satu pun pemain asing yang boleh tampil di kompetisi kasta kedua.

Baca Juga:
Menpora Bantah Adanya Dugaan 'Sepak Bola Gajah' Di Laga PON Aceh vs Kaltim

Profil Tarik El Janaby

Tarik El Janaby merupakan pesepak bola kelahiran Casablanca, Maroko, pada 29 Juni 1984. Saat ini, usianya telah mencapai 37 tahun.

Tarik memang menjadi salah satu pesepak bola asing yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkarier di Indonesia.

Baca Juga:
Barcelona Dilanda Prahara, Memphis Depay Tetap Bangga Gabung Blaugrana

Awalnya, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu tiba di Indonesia saat memperkuat Sriwijaya FC pada tahun 2005.

Namun, semusim berselang, dia memilih hengkang ke Malaysia untuk memperkuat Pahang, yakni pada tahun 2006.

Pemain yang sempat mendapat julukan Zidane dari Maroko ini kemudian memilih kembali ke Indonesia. Saat itu, klub yang menjadi pelabuhan selanjutnya ialah Arema Malang.

Baca Juga:
4 Pesepak Bola Indonesia yang Juga Berstatus sebagai Prajurit Aktif TNI

Selain kedua klub yang di sebutkan di atas, beberapa kesebelasan yang pernah menggunakan jasanya ialah PKT Bontang dan Pro Duta FC.

Tahun 2010 menjadi akhir masa karier Tarik di kompetisi sepak bola di Indonesia. Setelah itu, ia kembali malang melintang bersama sejumlah klub Asia.

Setidaknya, dia pernah singgah di Qatar untuk bermain bersama Al Ahli. Lalu, Tarik sempat pulang kampung ke Maroko untuk bermain bersama CR Al Hoceima.

Sebetulnya, sebelum Tariq direkrut Rans Cilegon FC pada tahun 2021, klub terakhirnya ialah Cittagong Aba yang berasal dari Bangladesh.

Kariernya di sana berakhir pada awal tahun 2017 setelah masa kontraknya berakhir. Dengan demikian, ia sudah tak aktif bermain selama sekitar empat tahun sebelum kembali merumput bersama Rans Cilegon FC.

Selama masa-masa itu, Tarik mulai menggeluti kesibukan baru sebagai agen pemain. Selain itu, ia juga bermain di ajang fun football di area Jakarta dan sekitarnya.

Pada awal-awal bergabung dengan klub milik Raffi Ahmad itu, sebetulnya status kewarganegaraan Tarik sempat dipermasalahkan.

Sebab, dia masih berstatus sebagai warga negara Maroko. Namun, pihak klub menyebut bahwa status naturalisasinya masih dalam proses.

“Prosesnya (naturalisasi) sudah dimulai sebelum gabung Rans Cilegon FC. Sekarang kami tunggu. Mudah-mudahan bisa selesai cepat,” kata COO Rans Cilegon FC, Darius Sinathrya saat itu.

“Kalau belum menjadi WNI belum bisa kami daftarkan Ada banyak pertimbangan, dari kebutuhan tim dan lain-lainnya. Pelatih bilang dari kemampuannya masih bisa untuk kelas Liga 2 dan membimbing adik-adiknya,” lanjutnya.

Mungkin, saat ini Tarik sudah resmi menjadi WNI sehingga bisa membela Rans Cilegon FC.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Load More