Husna Rahmayunita
Raden Maladi atau R Maladi, eks Ketua PSSI. (dok.wikipedia, instagram @r.maladi)

Bolatimes.com - Raden Maladi menjadi salah satu nama bersejarah dalam perjalanan panjang Pesatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebab, dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

Dalam sejarahnya, Raden Maladi menduduki pucuk pimpinan organisasi induk sepak bola Indonesia itu pada periode 1950 hingga 1959.

Menariknya, Raden Maladi pernah bermain untuk timnas Indonesia. Posisinya saat itu sebagai penjaga gawang.

Baca Juga:
Profil Marco Gracia Paulo, Direktur Utama PSS Sleman yang Sedang Disorot

Sebab, Maladi juga pernah berstatus sebagai salah satu pemain PSIM Yogyakarta, tepatnya pada tahun 1931.

Selain bermain untuk Laskar Mataram, Maladi juga pernah memperkuat kesebelasan Brawijaya.

Saat itu, salah satu rekan setimnya sekaligus sahabatnya ialah Sularso Kunto Suratno, atau yang biasa dikenal dengan gelar Paku Alam VIII. Dia adalah penguasa Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta.

Baca Juga:
Puasa Gelar, 6 Klub Top Eropa Menanti Puluhan Tahun untuk Kembali Juara

Kemampuan impresifnya di bawah mistar gawang turut mengantarkan Maladi menembus skuat Timnas Indonesia.

Setelah purna tugas dari jabatannya di kursi Ketua Umum PSSI, Maladi kemudian masuk ke kabinet pemerintahan.

Dia sempat menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia selama tiga tahun, yakni mulai tahun 1959 hingga 1962.

Baca Juga:
Profil Arthur Irawan, Eks Pemain Espanyol B yang Sedang Jadi Buah Bibir

Saat menduduki jabatan itu, Maladi juga berjasa besar untuk merintis proyek Televisi Republik Indonesia atas instruksi Presiden Soekarno.

Setelah itu, dia juga pernah ditunjuk Presiden Pertama Republik Indonesia, untuk menjabat Menteri Olahraga Indonesia, yakni pada 1964-1966.

Selain olahraga, sebetulnya bakat lelaki kelahiran 30 Agustus 1912 ini juga ada di bidang musik.

Baca Juga:
Jelang Hadapi Persebaya, PSIS Fokus Pulihkan Kondisi

Di dunia musik, Maladi juga tercatat sebagai pencipta lagu keroncong yang cukup termasyur. Beberapa lagunya yang terkenal antara lain Di Bawah Sinar Bulan Purnama dan Nyiur Hijau.

Sebagai informasi, nama Raden Maladi juga diabadikan oleh pemerintah Kota Solo sebagai nama stadion.

Sebelumnya bernama Stadion Sriwedari, tapi pada 4 Agustus 2003 diubah oleh Wali Kota Solo saat itu, Slamet Suryanto, menjadi Stadion R. Maladi.

Hal itu dilakukan untuk menghormati jasa-jasa Raden Maladi yang pernah menjabat sebagai Menteri Olahraga yang juga berstatus sebagai desainer stadion itu.

Awalnya, nama R Maladi akan diabadikan sebagai pengganti nama Stadion Manahan. Akan tetapi, alasan historis membuat Pemkot Solo untuk memilih nama itu sebagai pengganti nama Stadion Sriwedari.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Load More