Irwan Febri Rialdi
Penampilan Asnawi Mangkualam bersama Ansan Greeners. (Twitter/@KLeagueUnited)

Bolatimes.com - Pemain Indonesia yang tengah berkarier di Korea Selatan, Asnawi Mangkualam, membagikan pengalaman uniknya saat tak sengaja mengonsumsi makanan haram.

Asnawi yang saat ini berkarier bersama klub K-League 2, Ansan Greeners, memang mengakui bahwa dia masih beradaptasi di Korea Selatan.

Sebab, selain cuaca, budaya, dan iklim kompetisi, Asnawi juga harus beradaptasi dengan makanan setempat.

Baca Juga:
Profil Rival Lastori, Pemain Liga 2 yang Diminati Klub Turki

Asnawi pun menceritakan pengalaman uniknya saat tak sengaja memakan babi ketika tinggal di Korea Selatan.

Padahal, pemain timnas Indonesia ini beragama islam. Namun, dia tak sengaja mengonsumsi makanan yang dilarang oleh agamanya tersebut.

“Saat ini, hal yang paling sulit untuk beradaptasi adalah soal makanan. Soalnya saya muslim,” kata Asnawi saat menjalani sesi wawancara dengan KRTV.

Baca Juga:
Profil Bung Towel, Pengamat yang Vokal Kritisi PSSI

“Saya tidak bisa memakan babi. Sedangkan di sini, rata-rata restorannya banyak yang menjual makanan dari babi,” ia melanjutkan.

Pemain berusia 21 tahun ini mengisahkan, bahwa ia sempat tak sengaja mengonsumsi makanan yang mengandung babi di dalamnya. 

Peristiwa itu terjadi saat ia masih menjalani masa karantina di hotel sejak mendarat di Negeri Ginseng.

Baca Juga:
Terkuak, Alasan Karim Benzema Selalu Pakai Perban di Tangannya

“Saya pernah memakan babi secara tak sengaja. Saat pertama kali datang ke sini, saya langsung memakan babi, karena saya tidak tahu,” ujarnya.

“Saat itu, saya sedang menjalani karantina. Pihak hotel menyediakan makanan yang bentuknya seperti pastel,” ia menambahkan.

“Saya tidak tahu kalau di dalamnya mengandung babi. Lalu setelah dimasak, rasanya seperti siomay. Saat dimakan, ternyata rasanya enak.”

Asnawi sempat menghubungi agennya untuk mengirimkan makanan selama masa karantina di hotel.

Namun, saat mengecek makanan itu satu persatu menggunakan google translate, ternyata sebagian besar makanan yang dikirim agennya mengandung babi.

“Setelah itu, saya menghubungi agen saya untuk mengirimkan makanan. Setelah makanannya dikirim, saya mengeceknya dengan foto dengan fitur google translate,” ujarnya.

“Ternyata makanan yang dikirim mengandung babi. Setelah saya cek makanan yang dikirim, ternyata banyak yang mengandung babi,” lanjutnya.

“Padahal saya sudah makan sepuluh, ternyata mengandung babi. Padahal saya tidak memakan babi,” ujar Asnawi sembari tertawa.

Kontributor: Muh Adif Setyawan
Load More