Bolatimes.com - Nama Evan Dimas Dharmono telah cukup lama jadi langganan Timnas Indonesia, meski sudah beberapa kali berganti pelatih. Performanya yang menjanjikan, attitude-nya yang baik, serta skill yang cocok untuk banyak pelatih, ditengarai jadi alasan utamanya. Berikut profil Evan Dimas Dharmono, pemain yang tak tergantikan oleh 3 pelatih timnas berbeda.
Profil Evan Dimas Dharmono
Lahir pada 13 maret 1995, di Surabaya, pemain berusia 26 tahun ini memiliki tekad kuat sejak kecil menjadi seorang pemain bola profesional. Saat ia ingin masuk SSB, ia sempat mendapat tentangan dari sang ibu.
Pertama kali ia bergabung dengan SSB Sakti Bogowonto, kemudian pindah ke SSB Mitra Surabaya. Prestasinya di level junior mulai terbukti dengan memenangi beberapa kompetisi di level amatir, sehingga ia makin mantap dengan jalan yang dipilihnya.
Dinyatakan lolos seleksi PON 2010 lalu, ia juga berlanjut dengan mengikuti PON di Palembang pada tahun 2021 dan lolos saat seleksi U-19. Tim yang dipersiapkan ini kemudian diberangkatkan ke Spanyol dan menjalani seleksi di Barcelona dan Hongkong.
Prestasinya yang lain adalah berhasil mendapatkan kepercayaan untuk memimpin sebagai kapten di timnas U-19 untuk berlaga di Piala AFF. Penampilannya yang impresif kemudian dilirik oleh timnas senior, dan masuk dalam skuad sementara yang disusun oleh Alfred Riedl.
Alasan Mengapa Ia Selalu Dipilih
Sebenarnya secara sederhana, alasan yang menjadi dasar dipilihnya Evan Dimas Dharmono adalah performanya yang begitu impresif. Hampir di setiap pertandingan saat ia diturunkan, ia berhasil membantu setiap lini dengan kesigapannya.
Seperti memang memiliki mental pemimpin, pemain yang satu ini berhasil mengajak setiap rekan satu timnya untuk bergerak bersama secara kompak dalam bermain di lapangan hijau. Tak heran jika 3 pelatih terakhir yang dipercaya oleh PSSI untuk menangani timnas selalu memanggilnya ke dalam skuad utama.
Itu tadi profil Evan Dimas Dharmono, pemain yang tak tergantikan oleh 3 pelatih timnas berbeda (Alfred Riedl, Luis Milla, Shin Tae-yong). Semoga informasi di atas bisa menjadi informasi yang berguna, dan selamat menjalani hari-hari Anda!
Tag
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk