Irwan Febri Rialdi
Striker Persija Jakarta Marko Simic berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Mitra Kukar dalam laga terakhir Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (9/12/2018). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Bolatimes.com - Striker Persija Jakarta, Marko Simic, bisa dibilang sebagai penyerang terbaik di Liga Indonesia. Untuk mencapai hal ini, tentu dibutuhkan banyak pengorbanan, terutama pendidikan.

Simic mengakui hal tersebut. Pemain berusia 32 tahun tersebut menjelaskan bahwa ia cukup berprestasi di sekolah, bahkan sering ikut lomba sebelum mengenal sepak bola.

Simic menjelaskan saat fokus ke sepak bola, nilai-nilai di sekolahnya sampai anjlok. Bahkan, eks pemain Melaka United itu sempat merasakan ada di ranking paling bawah sekolahnya.

Baca Juga:
Selfie dengan Rambut Poni Jatuh ke Samping, Ronaldo Disebut seperti Jamet

Pesepak bola Persija Jakarta Marco Simic melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Madura United dalam pertandingan semifinal Piala Gubernur Jatim di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (17/2/2020). Persija melaju ke final setelah mengalahkan Madura United dengan skor akhir 2-1. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto.

"Banyak hal yang saya lakukan demi sepak bola. Jujur, saya cukup bagus di sekolah," kata Simic dikutip dari Youtube Persija.

"Beberapa kali ikut kompetisi antar sekolah seperti matematika, geografi, dan lainnya. Tapi, ketika saya beranjak dewasa fokus bermain sepak bola saya malah jadi peringkat paling bawah," katanya menambahkan.

"Saat usia 14 tahun saya pindah Zagreb bersama orang tua dan mulai bermain di tim di kota itu. Seperti yang saya katakan sebelumnya seya lebih banyak pergi ke gymnasium di sekolah, padahal sekolah itu salah satu yang terbaik," jelasnya.

Baca Juga:
Kasus Panci Kemenpora Diungkit Lagi, Roy Suryo: Ini Jahat Sekali

Meski begitu, Simic tetap bisa menyelesaikan sekolahnya. Bahkan, pemain bernomor punggung sembilan itu diterima masuk universitas di negaranya, Kroasia.

Namun, disaat yang bersamaan ia ditawari membela sebuah klub di Rusia. Setelah menimbang-nimbang sang pemain akhirnya lebih memilih ke Rusia.

"Saya tetap bisa lulus dan menyelesaikan semuanya dan setelah itu saya bisa masuk universitas olahraga. Dan saya juga ditawari bermain di Rusia, jadi saya akhirnya memilih main sepak bola dibanding kuliah," ungkapnya.

Baca Juga:
Bayern Munich Bungkam Dortmund, Berikut Klasemen Terbaru Bundesliga 2019/20

Lebih lanjut, Simic mengingatkan pesepakbola muda untuk tetap memikirkan pendidikan. Sebab, pendidikan juga dibutuhkan untuk karier seoramg pemain bola.

"Itu yang lucu dari sepak bola. Meski begitu kamu harus tetap memikirkan sekolah. Karena pendidikan di sekolah juga sangat penting untuk pesepakbola," pungkasnya.

Penulis: Adie Prasetyo

Baca Juga:
Link Live Streaming Dortmund vs Bayern Munich, Kick-off Pukul 23.30 WIB

Load More