Galih Priatmojo
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. [@simonmcmenemy / Instagram]

Bolatimes.com - Mendapat sorotan tajam soal taktik yang digunakan usai Timnas Indonesia dibantai Yordania pada laga uji coba beberapa waktu lalu, pelatih Simon McMenemy tetap berusaha tenang. Ia pun punya alasan tersendiri mengapa menerapkan strategi berbeda dengan skema permainan yang biasa dipakainya terutama saat membawa sukses Bhayangkara FC dua musim lalu juara Liga 1.

Ya, McMenemy memang menerapkan skema permainan berbeda saat menangani Timnas Indonesia. Di Bhayangkara FC, McMenemy indentik dengan 4-4-2 diamond, sementara di Timnas Indonesia, McMenemy lebih sering menggunakan 3-4-3.

"Di Bhayangkara saya pakai formasi 4-4-2 diamond karena waktu itu kita berlimpah pemain tengah. Tetapi kita punya kekurangan di pemain sayap," kata McMenemy dalam jumpa pers di SUGBK, Jumat (14/6/2019) kemarin.

Baca Juga:
Coutinho Borong Dua Gol, Brasil Kalahkan Bolivia di Copa America 2019

"Ketika saya masuk timnas kemarin saat TC di Australia, kita coba 4-4-2 lumayan berhasil, tetapi ketika babak kedua kita ubah jadi 3-4-3. Nah, disitulah kita bisa menguasai lebih banyak bola, terus permainan juga kita lebih kuasai, nah dari situ saya mulai berpikir mungkin ini adalah formasi yang cocok buat Indonesia," jelasnya.

Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy (ketiga kanan) memimpin sesi latihan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (14/6/2019). Latihan tersebut merupakan persiapan timnas Indonesia untuk menghadapi pertandingan uji coba internasional melawan Timnas Vanuatu pada 15 Juni 2019. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

"Kalau saya pakai 4-4-2 diamond, pemain terluar atau pemain sisi lapangan tidak akan banyak mendapat kesempatan untuk masuk ke dalam bentuk yang saya inginkan. Seperti contohnya Febri (Hariyadi), Riko (Simanjuntak), dan Andik (Vermansah) buat saya itu cocok buat Indonesia," ia menambahkan.

Keyakinan McMenemy terhadap taktik 3-4-3 setelah menang 2-0 atas Myanmar. Menurutnya, Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan bisa menang lebih dari hasil itu dengan menggunakan formasi 3-4-3.

Baca Juga:
Keinginan Eden Hazard Pakai Nomor Punggung 10 Ditolak, Mengapa?

"Terus ketika kita lawan Myanmar, semestinya kita bisa menang 4 sampai 5 kosong kita pakai fomasi 3-4-3, dan berhasil ya. Kita bisa lihat dan waktu itu memang pembedanya adalah ada Manahati (Lesthusen). Sekarang Manahati nggak ada itu juga bagian dari keputusan saya untuk tidak membawa dia karena alasan indisipliner."

"Buat saya ketika sudah menjadi pemain timnas Anda harus tetap menjadi pemain timnas, baik ketika lagi di timnas maupun ketika lagi di klub," tambah Simon.

Lebih lanjut, McMenemy belum bisa membocorkan bakal kembali menggunakan 3-4-3 saat berhadapan dengan Republik Vanuatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6/2019).

Baca Juga:
Laga Lawan Vanuatu Pakai Wasit Lokal, Ini Alasannya

"Saya harap ketika lawan Vanuatu nanti kita tetap bisa bermain sesuai dengan yang saya inginkan," pungkasnya.

Load More