Bolatimes.com - Kematian anggota The Jakmania, Haringga Sirila pada laga Persib Bandung vs Persija Jakarta menambah catatan kelam sepak bola Indonesia yang dari dulu seakan tidak pernah menemukan titik terang pada kasus rivalitas semu suporter sepak bola Indonesia.
Seluruh elemen yang berwenang mulai Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kemenpora, Badan Olahraga Profesional (BOPI), Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), dan seluruh masyakat Indonesia sepakat dengan keputusan pemberhentian sementara kegiatan sepak bola Indonesia untuk merenung dan melakukan evaluasi mendalam.
Kerisauan elemen sepak bola Indonesia pada saat ini memuncak karena kejenuhan dan keprihatianan mereka atas kasus kematian suporter yang mencoreng wajah sepak bola tanah air.
Baca Juga:
Manchester City Bantai Klub yang Rencana Dibeli Erick Thohir 3-0
Presiden APPI yang juga mantan pemain timnas Indonesia, Ponaryo Astaman dalam acara talkshow di TV One mengatakan ia tidak setuju dengan tuduhan yang menyalahkan suporter atas kejadian ini. Bagi Ponaryo, semua harus bertanggung jawab atas kejadian ini.
''Semua harus bersinergi, tidak bisa dipisahkan suporter, klub, PSSI, dan APPI hanya bermain. Kalau tadi Pak Gede (manajer Persija) bilang kenapa pemain yang mogok main. 'Pak, kami juga punya tanggung jawab, kalau dirunut suporter nonton orang main bola, orang main bola kerjanya nendang bola, kami sebagai pemain, gara-gara kami nendang bola orang mati, Pak' Kami punya kewajiban moral mencegah ini terjadi,'' kata Ponaryo Astaman.
Berdasarkan data komunitas pemerhati sepak bola tanah air, Save Our Soccer yang digerakkan oleh Akmal Marhali, PSSI dibawah era kepemimpinan Edy Rahmayadi menjadi era yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa dalam dua tahun kepemimpinan yakni sebanyak 19 korban jiwa.
Baca Juga:
Cerita Kakak Haringga Sirila Gemetar Mendengar Sang Adik Tewas
Sebagai catatan, Edy Rahmayadi terpilih menjadi ketua umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada Kamis (10/11/2016) sore di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Artinya, Haringga adalah korban ke-19 disaat Edy belum genap menjabat selama dua tahun hingga hari ini (26/9/2018).
Lebih lanjut, SOS mencatat 13 dari 19 korban tersebut dilakukan secara sadar oleh pelaku kekerasan, rata-rata usia korban dimulai dari belasan hingga 20-an tahun.
Kasus kematian suporter paling banyak terjadi di luar stadion, tercatat nama Agen Astava, Rizal Yanwar Putra (The Jakmania), Micko Pratama (Bonek), William Wijaya (NJ Mania - Persitara), Nur Fauzi dan Ferdian Fikri (La Viola - Persita), selain suporter kerusuhan juga mengobarkan dua warga biasa yakni Nur Ananda dan Muhammad Iqbal Setyawan yang jadi korban salah sasaran.
Baca Juga:
Ironis, Tulisan di Kaus Hitam Haringga Sirila Menuai Sorotan
Sisanya terjadi di lingkungan stadion di antaranya Catur Yuliantono (suporter Timnas), Dimas Dhuha Ramli (Aremania), Ricko Andrean (Bobotoh), Banu Rusman (La Viola), dan yang terbaru Haringga Sirla (Jakmania).
Sementara di era sebelumnya, SOS menjabarkan era Nurdin Halid (2003-2011): 11 korban jiwa, Djohar Arifin (2011-2015): 23 korban jiwa, era La Nyalla Mattaliti (2015-2016): 6 kasus.
Baca Juga:
Lawan Bologna, Allegri Pastikan Akan Mainkan Ronaldo dan Dybala
Ayo berbenah sepak bola Indonesia!
Berita Terkait
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
Pesan David da Silva Setelah Berdamai dengan Persib Bandung
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
-
Jeda Liga 1 Jadi Kesempatan Bojan Hodak Berikan Hal Ini untuk Pemain Persib
-
Jeda Komperisi Liga 1 Tak Membuat Pemain Persib Stefano Beltrame Tenang
-
Pemain Persib Bandung Ryan Kurnia Nikmati Jeda Kompetisi untuk Pemulihan
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Pelatih Persib Bojan Hodak Lihat Sisi Positif dari Jeda Kompetisi Selama Piala Asia U23
-
Beckham Kecewa Harus Kembali Batal Bela Timnas
-
Selain David da Silva, Persib Tidak akan Diperkuat Pemain Ini Saat Hadapi Persita
Tag
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Seharga Rp1,3 M Bakal Menjadi Amunisi Baru Shin Tae Yong di Laga Kontra Irak
-
Jadwal Timnas Indonesia U-23 vs Irak di Perebutan Posisi ketiga Piala Asia, Optimis Olimpiade Paris 2024?
-
Jalani Proses Naturalisasi Timnas Indonesia, Pemain Liga Belanda Dirujak Warganet Karena 'Memeras'?
-
Suporter Timnas Indonesia Ragukan Kualitas Jens Raven, Berikut ini adalah Profil Lengkapnya
-
Jalani Proses Naturalisasi, Jens Raven Diragukan Kualitasnya di Timnas Indonesia, Bakal Gacor?
-
Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Optimis Debut Kontra Irak, Kasus CAS sudah Clear?
-
Bukan Kaleng-kaleng, Ini Impian Kiper Naturalisasi Timnas Indonesia Maarten Paes Usai Resmi Menjadi WNI, Juara AFF?
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23 Kontra Irak, Erick Thohir Dituntut Turun Tangan
-
Salah Sasaran! Bukan Sivakorn Puudom, Suporter Timnas Indonesia U-23 Malah Ancam Artis Thailand ini