Bolatimes.com - Kematian anggota The Jakmania, Haringga Sirila pada laga Persib Bandung vs Persija Jakarta menambah catatan kelam sepak bola Indonesia yang dari dulu seakan tidak pernah menemukan titik terang pada kasus rivalitas semu suporter sepak bola Indonesia.
Seluruh elemen yang berwenang mulai Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Kemenpora, Badan Olahraga Profesional (BOPI), Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), dan seluruh masyakat Indonesia sepakat dengan keputusan pemberhentian sementara kegiatan sepak bola Indonesia untuk merenung dan melakukan evaluasi mendalam.
Kerisauan elemen sepak bola Indonesia pada saat ini memuncak karena kejenuhan dan keprihatianan mereka atas kasus kematian suporter yang mencoreng wajah sepak bola tanah air.
Presiden APPI yang juga mantan pemain timnas Indonesia, Ponaryo Astaman dalam acara talkshow di TV One mengatakan ia tidak setuju dengan tuduhan yang menyalahkan suporter atas kejadian ini. Bagi Ponaryo, semua harus bertanggung jawab atas kejadian ini.
''Semua harus bersinergi, tidak bisa dipisahkan suporter, klub, PSSI, dan APPI hanya bermain. Kalau tadi Pak Gede (manajer Persija) bilang kenapa pemain yang mogok main. 'Pak, kami juga punya tanggung jawab, kalau dirunut suporter nonton orang main bola, orang main bola kerjanya nendang bola, kami sebagai pemain, gara-gara kami nendang bola orang mati, Pak' Kami punya kewajiban moral mencegah ini terjadi,'' kata Ponaryo Astaman.
Berdasarkan data komunitas pemerhati sepak bola tanah air, Save Our Soccer yang digerakkan oleh Akmal Marhali, PSSI dibawah era kepemimpinan Edy Rahmayadi menjadi era yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa dalam dua tahun kepemimpinan yakni sebanyak 19 korban jiwa.
Sebagai catatan, Edy Rahmayadi terpilih menjadi ketua umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada Kamis (10/11/2016) sore di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Artinya, Haringga adalah korban ke-19 disaat Edy belum genap menjabat selama dua tahun hingga hari ini (26/9/2018).
Lebih lanjut, SOS mencatat 13 dari 19 korban tersebut dilakukan secara sadar oleh pelaku kekerasan, rata-rata usia korban dimulai dari belasan hingga 20-an tahun.
Kasus kematian suporter paling banyak terjadi di luar stadion, tercatat nama Agen Astava, Rizal Yanwar Putra (The Jakmania), Micko Pratama (Bonek), William Wijaya (NJ Mania - Persitara), Nur Fauzi dan Ferdian Fikri (La Viola - Persita), selain suporter kerusuhan juga mengobarkan dua warga biasa yakni Nur Ananda dan Muhammad Iqbal Setyawan yang jadi korban salah sasaran.
Sisanya terjadi di lingkungan stadion di antaranya Catur Yuliantono (suporter Timnas), Dimas Dhuha Ramli (Aremania), Ricko Andrean (Bobotoh), Banu Rusman (La Viola), dan yang terbaru Haringga Sirla (Jakmania).
Sementara di era sebelumnya, SOS menjabarkan era Nurdin Halid (2003-2011): 11 korban jiwa, Djohar Arifin (2011-2015): 23 korban jiwa, era La Nyalla Mattaliti (2015-2016): 6 kasus.
Ayo berbenah sepak bola Indonesia!
Tag
Berita Terkait
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Persib Bandung Bidik Hattrick Gelar dengan Darah Muda di BRI Super League 2025
-
Aroma Samba di Persija Menguat! Maxwell Souza Emosi Gabung Macan Kemayoran
-
Gaduh Pernyataan Erick Thohir Soal Fokus PSSI ke Timnas, Apa yang Salah?
-
Apa Keistimewaan Jersey Persib Bandung 2025/2026 Produksi Kelme?
-
Pesta Biru Persib 2025: Skuad Baru dan Jersey Kelme Siap Gebrak Super League!
-
Jadwal Siaran Langsung Persib Hari Ini Lawan Western Sydney Wanderers
-
HP Istri Berisi Data Penting Hilang, Gustavo Almeida Gelar Sayembara Berhadiah iPhone 15
-
Siapa Bilang PSSI Tak Peduli Sepak Bola Putri? Ini Ada Piala Pertiwi
-
Rekam Jejak Takeyuki Oya Jebolan J-League yang Ditunjuk Jadi GM Operation PT LIB
Terkini
-
Delapan Tangan Leo Navacchio: Rekor Gila di Pekan Pembuka BRI Super League
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Persib Incar Awal Musim Sempurna: Juara Liga dan Tembus Asia
-
Rumput JIS Kembali Jadi Polemik: Kenapa Lapangan Rp2 Triliun Selalu Jadi Sorotan?
-
Markas Persija Disindir Mantan: Stadion Bagus, Tapi Rumput Tak Ada yang Urus
-
Hari Ayah Paling Manis: Persija Menang Telak, Souza Kirim Ciuman untuk Putrinya
-
Persija Hancurkan Persita 4-0: Allano Menggila, Jakmania Ubah JIS Jadi Neraka
-
Sho Yamamoto dan Kodai Tanaka: Samurai Solo yang Bikin MU Mati Gaya
-
Senyum Kecut Johnny Jansen Pasca Bali United Gagal Kalahkan Persik
-
Kemenangan Perdana Persib: Hodak Senyum, Semen Padang Tertunduk