Bolatimes.com - Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sempat dirumorkan sebagai kandidat pelatih anyar Timnas China pasca pemecatan Branko Ivankovic.
Namun, alih-alih disambut antusias, wacana tersebut justru menuai penolakan dari netizen Tiongkok sendiri.
Mereka menilai pelatih asal Korea Selatan itu tidak cocok, dan justru menyarankan federasi untuk meniru pendekatan Jepang dalam membangun sepak bola nasional mereka.
Setelah gagal lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Federasi Sepak Bola China (CFA) memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Ivankovic.
Kekalahan ini memperpanjang deretan kegagalan sepak bola China dalam berbagai ajang internasional, sekaligus membuka spekulasi soal siapa yang akan menjadi pelatih baru.
Beberapa nama pun masuk dalam radar, termasuk Shin Tae-yong yang saat ini baru saja berpisah dengan Timnas Indonesia.
Selain dia, nama pelatih Korea Selatan lainnya seperti Seo Jung-won (Chengdu Rongcheng) dan Choi Kang-hee (Shandong Taishan), serta eks pelatih Arab Saudi, Roberto Mancini, juga ikut dibicarakan.
Meski Shin Tae-yong mengaku belum mendapat tawaran resmi dari pihak CFA, ia menyatakan tertarik bila dipercaya.
“Timnas China adalah pekerjaan yang menarik. Saya bisa melihat dengan jelas kenapa mereka tidak meraih hasil maksimal. Jika diberi kesempatan, saya yakin bisa membawa perubahan,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu seperti dikutip News1 Korea.
Sementara CFA sendiri memilih menunjuk pelatih tim U-20 China, Dejan Djordjevic, sebagai pelatih sementara. Ia akan memimpin skuad senior untuk pertama kalinya pada turnamen EAFF E-1 Championship 2025 yang akan digelar di Korea Selatan bulan depan.
Baca Juga
Kabar ini menimbulkan reaksi keras di media sosial. Banyak netizen China menolak opsi pelatih asal Korea Selatan.
Salah satu komentar populer menyebut, “Jangan lagi pilih pelatih Korea. Kami harus belajar dari Jepang, yang jauh lebih sukses di level Asia maupun dunia.”
Komentar lain menyindir CFA yang dianggap tidak mengerti kebutuhan sepak bola modern dan hanya sibuk mencari solusi instan.
Djordjevic sendiri memiliki rekam jejak cukup baik di level junior.
Ia membawa Timnas U-23 China mencapai perempat final Asian Games Hangzhou 2023 dan kemudian naik menangani tim U-20.
CFA berharap, di tangan Djordjevic, proses regenerasi skuad nasional bisa berlangsung lebih mulus menjelang target besar mereka: lolos ke Piala Dunia 2030.
Kontributor: M.Faqih
Berita Terkait
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Kedatangan Rekan Baru, Eks AC Milan
-
Reza Arya Cetak Rekor 100 Laga, Bakal Geser Maarten Paes dan Emil Audero?
-
Mees Hilgers Menghilang Saat FC Twente Digebuk Eliano Reijnders Dkk
-
Jay Idzes Sah ke Sassuolo, Venezia Singgung Soal Profesionalisme
-
Sassuolo: Dari Seluruh Keluarga Neroverde, Selamat Datang, Jay Idzes!
-
Justin Hubner: Saya Merasa Seperti Cristiano Ronaldo!
-
Justin Hubner Bongkar Klub Indonesia yang Coba Goda Dirinya: Saya Tolak Lha!
-
Ada Cerita Lain yang Membuat Venezia Relakan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Jay Idzes Menuju Torino: Gaji Fantastis Menanti dan Rekor Sejarah Tercipta
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Bikin PSV Panen Cuan Rp37 Miliar
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa