Bolatimes.com - Pelatih baru Inter Milan, Cristian Chivu, menjalani debut resminya saat timnya ditahan imbang 1-1 oleh klub Meksiko, Monterrey, dalam laga pembuka Piala Dunia Antarklub 2025.
Di pertandingan ini, Lautaro Martinez menyamakan kedudukan setelah Inter sempat tertinggal oleh sundulan Sergio Ramos.
Laga tersebut memberi banyak pelajaran penting bagi Chivu, tim pelatih, dan para penggemar Nerazzurri.
Berikut lima hal yang menjadi sorotan media Italia setelah debut pelatih asal Rumania itu.
Kondisi Fisik Belum Ideal
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Chivu secara jujur mengakui bahwa kondisi fisik para pemainnya masih jauh dari optimal.
Hal ini terlihat jelas di babak kedua, saat Inter mulai kehabisan energi dan kesulitan menjaga intensitas permainan, terutama saat menghadapi serangan balik cepat Monterrey.
Sistem Zonal Marking Belum Maksimal
Chivu menerapkan sistem zonal marking untuk mengawal situasi bola mati, namun secara khusus meminta penjagaan ketat terhadap Sergio Ramos.
Meski demikian, Ramos tetap berhasil mencetak gol. Strategi ini menunjukkan bahwa Inter masih perlu beradaptasi dengan pendekatan bertahan baru, terutama dalam duel udara dan organisasi lini belakang.
Kebutuhan Striker Baru
Inter tampak kurang tajam di lini depan. Lautaro Martinez dan Sebastiano Esposito tampil sejak awal, namun Esposito digantikan oleh Marcus Thuram di babak kedua.
Setelah ditinggal Joaquin Correa dan Marko Arnautovic, terlihat jelas bahwa Inter butuh striker tambahan untuk menjaga kedalaman skuad dan daya gedor di berbagai kompetisi.
Debut Positif Luis Henrique
Salah satu hal menjanjikan datang dari Luis Henrique, yang tampil eksplosif dalam situasi satu lawan satu dan menunjukkan niat menyerang yang tinggi.
Sebaliknya, Petar Sucic, yang tampil di paruh kedua, kesulitan beradaptasi dengan formasi tiga gelandang. Ia tampak lebih nyaman dalam sistem dua gelandang seperti yang ia jalani sebelumnya.
Percobaan Formasi Fleksibel
Chivu memulai laga dengan formasi tiga bek, namun kemudian mengubahnya menjadi formasi empat bek di 30 menit akhir.
Ada momen ketika Henrikh Mkhitaryan bermain sebagai gelandang serang di belakang Lautaro dan Thuram, sebelum Lautaro ditarik lebih ke dalam untuk mendukung Thuram.
Eksperimen ini menunjukkan bahwa Chivu sedang mencari formula terbaik untuk menyeimbangkan kreativitas dan struktur pertahanan.
Kontributor: Adam Ali
Berita Terkait
-
Fabio Capello Murka kepada AC Milan dan Inter, Ada Apa?
-
Atalanta Tak Juga Lepas ke Inter, Ademola Lookman Main Keras
-
Ademola Lookman Membelot: Inter Milan di Persimpangan Transfer Rp870 Miliar
-
Panas! Ademola Lookman Mogok Latihan, Atalanta Siap Potong Gaji Rp34 Miliar
-
Ademola Lookman Berontak di Atalanta: Drama Transfer ke Inter Milan Memanas
-
Rp787 M Ditolak! Inter Masih Kejar Lookman, Atalanta Ngotot di Rp955 M
-
Hakan Calhanoglu Diambang Hengkang dari Inter, Fenerbahce Siap Tikung Galatasaray
-
Christian Vieri: Inter Tim Terkuat Apalagi Jika Rekrut Ademola Lookman
-
Viral Donald Trump Kegep Ambil Medali Juara Piala Dunia Antarklub 2025
-
Hakan Calhanoglu Siap Kembali Berlatih Bersama Inter, Gak Jadi Pindah?
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa