Bolatimes.com - Presiden Pau FC, Bernard Laporte-Fray, mengakui bahwa langkah timnya untuk merekrut gelandang serang Timnas Vietnam, Nguyen Quang Hai, hanya bertujuan untuk pundi-pundi keuntungan.
Sejak diboyong Pau FC pada musim panas 2022 lalu, Nguyen Quang Hai memang tak bisa mendapatkan menit bermain yang layak di kompetisi kasta kedua Liga Prancis.
Menurut Bernard Laporte-Fray, keputusan Pau FC untuk merekrut Nguyen Quang Hai memang tak terlepas dari faktor pemasaran semata. Sebab, dia punya popularitas yang tinggi di Vietnam juga Asia Tenggara.
“Tentu saja, kita berbicara tentang pemasaran. Kami ingin dia (Quang Hai) menjadi Lionel Messi yang sebenarnya, tetapi dia harus menghadapi lingkungan baru, berbeda dengan yang dia hadapi di Vietnam,” kata Laporte-Fray kepada Main Stand, dilansir Makan Bola, Kamis (16/3/2023).
Bernard Laporte-Fray juga mengakui, kemampuan berbahasa asing yang buruk juga menjadi alasan Nguyen Quang Hai gagal beradaptasi dengan baik dengan rekan-rekannya di Pau FC.
“Tidak mudah baginya untuk beradaptasi, dia juga suka menyendiri dan tidak bisa berbahasa Prancis, meskipun dia mengambil kursus,” ucap Laporte-Fray.
“Kami ingin dia maju ke tim utama, tetapi pada saat yang sama, dia juga harus menunjukkan kualitasnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Bernard Laporte-Fray merupakan seorang pengusaha kaya yang menjadi Presiden Klub Pau FC sejak 14 Agustus 2010. Dia berasal dari Beranais dan lahir pada 6 Mei 1956.
Bernard Laporte-Fray dibesarkan di Uzos. Di kota ini pula, ayahnya merupakan Presiden ASCUR alias Asosiasi Olahraga dan Budaya di wilayah tersebut.
Baca Juga
Sejak masih kecil, Bernard Laporte-Fray memang sudah senang menekuni sepak bola. Walaupun demikian, awalnya ia sempat tertarik untuk bermain Rugby. Namun tidak mendapatkan restu dari ibunya.
Saat masih berusia muda, dia bermain sebagai penjaga gawang, terutama ketika bergabung dengan l’Union Juranconnaise. Dari sana, Presiden Pau FC saat itu, Pierre Clede, datang untuk merekrutnya pada 1978.
Laporte-Fray memang sudah menjadi kiper andalan Pau FC selama Divisi 4 1982-1983. Ketika itu, klub itu sukses kembali promosi ke Divisi Ketiga.
Namun, dia memutuskan untuk mengakhiri kariernya di level profesional. Karena dia tak memiliki mentalitas yang diperlukan untuk mengorbankan keluarga dan teman-temannya.
Bernard Laporte-Fray pun akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan Pau FC dari kebangkrutan pada 1995. Ketika itu, dia membeli klub ini dari Presiden Alain Pitoun.
Berita Terkait
-
Dua Kali Selamat dari Kanker, Ann-Katrin Berger Bawa Jerman ke Semifinal Euro 2025
-
Tragedi di Lapangan Hijau: Bocah 14 Tahun Tewas Usai Duel di Udara
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Jawaban Didier Deschamps saat Ditanya Ibu Negara Kenapa Tidak Panggil Junya Ito ke Timnas Prancis
-
SENGIT! Ini Hasil Undian Euro 2024: Prancis dan Belanda akan Saling Sikut, Spanyol dan Italia Gabung Grup B
-
Jadwal Pertandingan Final Piala Dunia U-17 Indonesia: Prancis vs Jerman
-
Jalan Terjal Prancis hingga Tantang Jerman di Partai Pucak Piala Dunia U-17, Ambisi Juara Berturut-turut
-
Duel Klasik: Yunani vs Prancis, Sejarah Bertemu Tanpa Gol dan Tren Performa Terkini!
-
SEDANG BERLANGSUNG Timnas Prancis vs Yunani, Nonton Melalui Link Live Streaming di Sini
-
SESAAT LAGI! Prancis vs Yunani Ini LINK LIVE Streaming yang Bisa Diakses!
Terkini
-
Kapan Piala Super Eropa 2025? PSG Bidik Trofi Pertama, Tottenham Siap Bikin Kejutan
-
Pemain Keturunan Indonesia Debut Bersama Ajax, Legenda Belanda Ini Dongkol
-
Rahasia Gaji Ronaldinho di Barca Legends Dibongkar Eks Rekan Patrick Kluivert
-
Demi Uang Rp1 Triliun, Darwin Nunez Hijrah ke Arab Saudi
-
Pesta Gol di Allianz Arena! Bayern Munich Bungkam Tottenham, Harry Kane Permalukan Mantan
-
Ronald Koeman Raih Penghargaan Tertinggi Eredivisie, Patrick Kluivert Gak Dapat?
-
Drama Transfer Rekan Kevin Diks di Gladbach: Maunya Pindah ke Ajax
-
Klub Anyar Justin Hubner Jadi Sorotan Jelang Kick Off Eredivisie 2025 Gegara Ini
-
Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual
-
Air Mata Jose Mourinho untuk Jorge Costa