Bolatimes.com - Siapa sangka kesuksesan sepak bola Jepang saat ini tak lepas dari campur tangan Indonesia di masa lalu. Negeri Matahari Terbit pernah belajar ke Tanah Air soal kompetisi.
Puluhan tahun lalu sebelum seperti saat ini, Jepang sempat berguru dengan Indonesia perihal pengelolaan kompetisi sepak bola.
Mengingat saat itu Indonesia dinilai berhasil menggelar Galatama pada 1979, Jepang memanfaatkan perkembangan sepak bola Tanah Air.
Meskipun sejatinya kompetisi sepak bola Indonesia dan Jepang bergulir pertama kali dengan hanya selisih satu tahun.
Pada tahun 1979, delegasi Jepang berkunjung ke Indonesia untuk mempelajari kompetisi semi-profesional Liga Sepak Bola (Galatama).
Jepang baru menggulirkan kompetisi sepak bola di tahun 1993, sementara Indonesia memulai Liga Indonesia pertama pada 1994-1995.
Saat itu Liga Indonesia atau Ligina merupakan gabungan dari Galatama dan Perserikatan, Jepang disebut memanfaatkan dinamisnya perkembangan sepak bola.
Sementara Indonesia masih sibuk dengan beragam persoalan internal di tubuh federasi, hingga keberlangsungan kompetisi.
Meski begitu, proses belajar Jepang dalam dunia sepak bola tak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga berbagai negara lain khususnya di Eropa.
Di tahun 1963, Jepang datang ke Duisburg untuk mempelajari sistem tim nasional Jerman Barat tepat setelah negara ini menjadi kampiun di Piala Dunia 1954 di Swiss.
Memasuki era 1970-an, prestasi Jepang di kancah internasional mulai terlihat sebagai negara pertama di Asia yang mengekspor pemain ke Eropa.
Yasuhito Okudera tercatat sebagai pemain pertama Jepang yang bermain di tiga klub Bundesliga saat itu, FC Koln, Herta Berlin dan Werder Bremen.
Dan pada 1998, Jepang untuk pertama kalinya masuk ke Piala Dunia sebagai wakil Asia dan hingga saat ini belum pernah absen.
Sementara Indonesia, sumbangsih tim nasional di Piala Dunia hanya sampai di fase grup babak kualifikasi.
Di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar, Indonesia bahkan tak diberi satupun hasil kemenangan dan menjadi juru kunci grup.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Rumah Tangga Pratama Arhan Retak, Azizah Salsha Digosipkan Berselingkuh
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Shin Tae-yong Dioperasi 6 Jam, Berat Badan Turun 5 Kg
-
Pemain Keturunan Belum Starter, Timnas Putri Indonesia Kalah 2-3 dari Hong Kong
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024
-
Daftar 24 Pemain Timnas Putri Indonesia vs Hong Kong, Ada Trio Keturunan Amerika Serikat
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter