Bolatimes.com - Insiden penembakan gas air mata yang menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), ternyata juga pernah terjadi di Peru.
Insiden tewasnya ratusan penonton laga Arema FC versus Persebaya Surabaya akibat penembakan gas air mata ini mengingatkan publik tentang sejarah kelam yang pernah terjadi di Estadio Nacional pada 24 Mei 1964.
Peristiwa kelam bersejarah yang terjadi pada pertandingan antara Peru dan Argentina itu dikenal sebagai Estadio Nacional Disaster atau Lima Football Disaster.
Ini adalah insiden yang paling buruk dalam sejarah sepak bola dunia sampai saat ini. Sebab, insiden tersebut memakan korban jiwa mencapai 328 nyawa dan 500 lainnya luka-luka.
Peristiwa ini berawal ketika wasit mengambil keputusan kontroversial yang mengundang amarah suporter tim tuan rumah yang memaksa masuk ke area lapangan atau disebut dengan pitch invasion.
Pihak kepolisian yang bertugas di Estadio Nacional itu lantas menembakkan gas air mata di kerumunan suporter yang menyebabkan kericuhan semakin menjadi-jadi.
Baca Juga:
Tewaskan 127 Suporter, Tragedi di Kanjuruhan Jadi yang Terburuk Kedua di Dunia
Penembakan gas air mata inilah yang memicu jatuhnya korban jiwa. Sebab, sebagian besar korban yang meregang nyawa diakibatkan oleh internal hemorrhaging (pendarahan internal) atau sesak nafas akibat terbentur daun jendela baja yang mengarah ke jalan.
Dari laporan resmi, korban meninggal dunia yang disebabkan insiden ini mencapai 328 jiwa. Namun, diperkirakan jumlahnya melebihi angka itu karena ada pula korban yang meninggal akibat tembakan polisi yang tidak dilaporkan dalam laporan resmi.
Insiden kelam yang dikenang publik dengan Estadio Nacional Disaster itulah yang mengingatkan publik sepak bola Indonesia dengan peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga:
Cerita Pemain Persebaya: 5 Menit Masuk Ruang Ganti dan Satu Jam Tertahan di Mobil Barakuda
Kejadian ini bermula ketika ratusan suporter Arema FC merangsek masuk ke lapangan untuk meluapkan kekecewaannya lantaran timnya kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya.
Petugas keamanan yang terdiri dari stewards, kepolisian, hingga TNI, mencoba untuk meredam masa. Namun, kepolisian justru menembakkan gas air mata di tribune penonton, alih-alih di lapangan untuk mengurai masa.
Imbasnya, penggunaan gas air mata ini justru menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Dalam rilis yang dinyatakan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengatakan ada 127 orang yang meninggal dunia. Korban tersebut berasal dari Aremania dan dua anggota polisi.
''Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua adalah anggota Polri," kata Nico, dilansir dari Antara.
Nico menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Berita Terkait
-
Jadwal Liga 1 Hari Ini: Persikabo vs Arema, dan Bhayangkara vs Madura United
-
Jadwal Persita vs Persebaya di Liga 1 Pekan ke-25, Divaldo Alves Nilai seperti Laga Final
-
Penjaga Gawang Persebaya Ernando Ari Mulai Berlatih Terpisah
-
Kok Bisa PSIS Tetap Gacor meski Ditinggal Striker Tajam Sekelas Carlos Fortes
-
MotoGP Argentina 2024 Dibatalkan
-
Jadwal Liga 1 2023/2024: Persebaya vs PSIS, dan Persis vs Madura United
-
Paul Munster Efek, Pemain Asing Persebaya Akui Banyak Hal Berbeda di Tubuh Bajul Ijo
-
Real Madrid dan Man City Bersaing Dapatkan Jasa Penguasa Si Jalak Harupat sebagai Rekrutan Anyar
-
Catatan Apik Marselino Ferdinan Dikalahkan Pemain Pilihan Shin Tae-yong Ini Masuk Timnas Indonesia di Piala Asia 2023
-
Kondisi Ernando Ari Membaik, Aman Gabung Persiapan Timnas Indonesia Hadapi Piala Asia 2023
Tag
Terpopuler
-
Gagal Finis di Portugal, Bagnaia Langsung Alihkan Fokus ke MotoGP Amerika Serikat
-
Marco Bezzecchi Menumbuhkan Kepercayaan Diri Jelang Balapan MotoGP Portugal 2024
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Soal Kompetisi Liga 1 Ditunda, CEO Bali United dan Pelatih Berbeda Pandangan
-
Pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong Sampaikan Terimakasih Kepada Klub dan Pelatih Liga 1
Terkini
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter
-
Ngeri! Pemain Incaran Sebut Barcelona Disebut Miskin, Hina gak sih?
-
Xabi Alonso Benar-Benar akan Jadi Milik Liverpool, Bisa Bikin Bayern Muenchen Gigit Jari
-
Link Live Streaming Resmi dan Jadwal Semifinal Piala FA: Man United Jumpa Klub Divisi 2 Usai Duel Gila vs Liverpool
-
Olivier Giroud Siap Bikin Kejutan, Siap-Siap AC Milan Gigit Jari
-
5 Ribu Gol Pulisic di AC Milan Bikin Merinding, Legenda Brasil Bisa Geleng-Geleng
-
2 Wakil Israel Remuk, Ini 8 Klub yang akan Bertarung di Perempatfinal UEFA Europa Conference League
-
VAR Selamatkan Setan Merah dan Gol Telat Casemiro Bikin Manchester United Harus Ladeni Liverpool