Bolatimes.com - Cukup menarik perjalanan hidup dari gelandang anyar Wolverhampton Wanderers kelahiran Brasil, Matheus Nunes.
Nunes didatangkan Wolves dari klub Portugal, Sporting Lisbon, dengan mahar 42 juta poundsterling atau Rp 739 miliar. Ini menjadi rekor transfer sepanjang sejarah Wolves.
Bukan tanpa alasan Wolves rela merogoh koceknya begitu dalam, Nunes dinilai sebagai salah satu gelandang muda potensial saat ini.
Baca Juga:
Klasemen Terbaru Liga 1 2022: Borneo FC Naik ke Puncak Klasemen usai Lumat Dewa United 3-0
Selama dua musim terakhir, dia sudah mencuri perhatian lewat permainan memukau. Musim lalu saja, dia mencatatkan 50 penampilan dengan torehan 4 gol dan 5 assist.
Siapa menyangka, pemain termahal milik Wolves ini punya kisah hidup yang berliku. Bahkan sekitar 3-4 tahun yang lalu, dia masih harus bekerja di toko roti untuk menyambung kehidupan.
Kisah ini bermula dari masa kecil Nunes yang memang kekurangan. Dia lahir dan besar di lingkungan yang sederhana di Favela Campo Grande, Brasil.
Baca Juga:
Hasil Liga Champions: Benfica, Maccabi Haifa dan Viktoria Plzen Melaju ke Putaran Final
Ibunya, Catialah, membesarkan Nunes dengan segala keterbatasan yang ada.
"Kadang-kadang kami tidak punya apa-apa untuk dimakan, meskipun ibu saya tidak pernah berhenti bekerja," kata Matheus Nunes kepada surat kabar Portugal Record tahun lalu.
Didikan dan kasih sayang ibunya membuat Matheus Nunes tidak terjebak dalam dunia hitam atau kriminal seperti kawan-kawan satu angkatannya.
Baca Juga:
Hasil Liga 1 2022 Semalam: Borneo FC, Bhayangakar FC, dan Persis Solo Kompak Petik Kemenangan
Atas lingkungan keras yang tidak kondusif itu pula, ibu Nunes membawa keluarganya untuk pindah ke Portugal dan memulai kehidupan baru saat Nunes berusia 13 tahun.
Keluarganya kemudian membuka toko roti di tepi laut Ericeira, Portugal, dengan nama Pao da Vila. Nunes membantu di toko saat dalam perjalanan merintis karier sepak bola.
"Saya bekerja sekitar enam, lima bulan di toko roti. Saya datang di pagi hari dan pertandingan di sore hari. Saya akan berdiri selama lima, kadang-kadang enam jam di kaki saya. Saya berlatih setelah itu, dan itu tidak mudah," katanya kepada Sporting TV.
Saat usianya masih remaja, sekitar 14-15 tahun, dia berhasil bergabung dengan klub lokal, Ericeirense, pada 2015 yang saat itu berlaga di liga bawah Portugal.
Bakatnya yang menonjol membuat pemandu bakat mengajaknya, hingga klub papan atas Liga Portugal, Estoril, merekrutnya untuk bermain di tim U-23 pada 2018.
Hanya butuh satu tahun setelah bergabung dengan Estoril, Matheus Nunes diboyong Sporting Lisbon dengan biaya 500 ribu euro pada Januari 2019.
Sejak saat itu kehidupan dan tentunya perjalanan karier sepak bola Matheus Nunes banyak berubah. Dia Berhasil mempersembahkan 1 gelar Liga Portugal, 2 trofi Taca da Liga, dan satu gelar Supertaca candido de Oliveira.
Berita Terkait
-
Manchester United Makin Terpuruk, Erik Ten Hag Tenggelamkan Setan Merah di Neraka Liga Inggris?
-
Ruh Setan Merah Benar-Benar Mati, Manchester United Lawan Tim Papan Bawah Saja Kalah
-
Liverpool Diprediksi Juara, Persaingan Ketat Lima Besar Makin Panas, Pep Guardiola Mulai Bicara Gelar Liga Inggris
-
Goran Paulic Bela Lini Serang Persib yang Disorot Lantaran Mendadak Mandul
-
Kondisi Juergen Klopp Setelah Ditabrak Kostas Tsimikas
-
Manchester United Dibuat Pesakitan West Ham, Erik Ten Hag Keluhkan Soal Ini
-
Media Vietnam Bandingkan Kualitas Pemain Liga Inggris Timnas Indonesia dan Jepang: Beda Kelas!
-
Tolak Tawaran Shin Tae-yong, Pemain Keturunan Berlaga di Liga Inggris Ini Hanya Jadi Penghias Bangku Cadangan
-
Arsenal vs Wolves: Kesempatan Debut Bagi Calon Pemain Naturalisasi Timnas Justin Hubner?
-
Efek Pemain Liga Inggris, Media Vietnam Tak Anggap Remeh Timnas Indonesia Meski Dibantai Irak
Terpopuler
-
RESMI: BRI Liga 1 Musim Depan Terapkan Aturan 8 Pemain Asing, Bebas dari Mana Saja
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Daftar Tim yang Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024, Ada Negara Kejutan
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2024: Indonesia Ditempel Ketat Laos dengan Poin Sama
Terkini
-
Lamine Yamal, Bocah 16 Tahun 362 Hari Cetak Gol di Euro 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Jadwal Perempatfinal Euro 2024, Jerman vs Spanyol hingga Portugal vs Prancis
-
Jadwal Babak 16 Besar Euro 2024, Dibuka oleh Laga Swiss vs Italia
-
Dilepas Gratis SC Heerenveen, Media Belanda Bongkar Masa Depan Gelandang Timnas Indonesia
-
Ambisi Granit Xhaka Bisa Semulus Bayer Leverkusen? Percaya Timnas Swiss Juara di Bawah Kendali Murat Yakin
-
BUBUK! Jerman Memang Keterlaluan, Andy Robertson Buka-bukaan Skotlandia Hancur di Laga Pertama Euro 2024 Grup A
-
Ini Tiga Negara yang Baru Bergabung ke Babak Final Euro 2024
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
5 Fakta Menarik Jelang Laga Euro 2024, Tiket Nonton Tahap Pertama Jadi Buruan Suporter