Rauhanda Riyantama
Aksi Lionel Messi di laga debutnya bersama PSG. (FRANCK FIFE / AFP)

Bolatimes.com - Mengenal deretan teknik menghentikan bola atau kontrol yang menjadi salah satu elemen penting dalam olahraga sepak bola.

Olahraga sepak bola memiliki beragam teknik penting untuk menunjang permainannya. Salah satunya adalah kontrol atau menghentikan bola.

Teknik kontrol atau menghentikan bola ini merupakan teknik wajib yang harus dikuasai saat memainkan olahraga paling populer ini.

Baca Juga:
Vietnam U-19 Sempat Diminta Batalkan Latihan, Gegara Takut Diserbu Fans Timnas Indonesia

Teknik kontrol ini berfungsi untuk tetap menjaga bola dalam permainan yang tengah dibangun tim. Sehingga teknik ini menjadi teknik dasar yang wajib dikuasai.

Dengan menguasai teknik kontrol atau menghentikan bola saat menerima operan, maka permainan tim akan tetap terjaga.

Namun jika seorang pemain gagal atau tak menguasai teknik kontrol ini, maka skema tim tak akan berjalan, karena bola akan terlepas (Turnovers) dan mudah direbut lawan.

Baca Juga:
Profil Le Cao Cuong, Pelatih Fisik Timnas Vietnam U-19 yang Perkuat Dugaan Main Mata dengan Thailand

Dalam menghentikan bola atau melakukan kontrol, setidaknya ada 7 teknik yang bisa dipakai dan wajib dikuasai guna menunjang permainan.

Apa saja teknik tersebut? Berikut ulasannya.

1. Kontrol dengan Kaki Bagian Dalam

Baca Juga:
Manchester United vs Liverpool di Laga Pramusim, Diogo Jota: Terlalu Cepat

Menghentikan laju bola dengan menggunakan kaki bagian dalam adalah hal paling dasar di sepak bola. Teknik ini umum digunakan saat pemain hendak menerima operan.

Untuk menggunakan teknik ini, kaki pemain harus dalam posisi menerima bola, yakni satu kaki sebagai tumpuan di depan, dan satu kaki yang digunakan untuk menerima di belakang.

2. Kontrol dengan Kaki Bagian Luar

Baca Juga:
Head to Head Regulasi Usang, Diciptakan Tahun 1970, Bikin Rugi Timnas Indonesia U-19 di 2022

Selain menggunakan kaki bagian dalam, menghentikan bola juga bisa menggunakan kaki bagian luar. Teknik satu ini sendiri tergolong sulit.

Sebab, pemain harus mengerti momentum bola yang akan dihentikannya. Biasanya, teknik ini dipakai saat bola datang berada di sekitar lutut atau saat pemain berada di posisi yang kurang memungkinkan untuk menghentikan bola dengan kaki bagian dalam.

3. Kontrol dengan Punggung Kaki

Punggung kaki pun juga bisa digunakan untuk menghentikan bola. Biasanya, teknik ini dipakai untuk menerima umpan lambung atau bola yang tengah memantul di tanah, sehingga teknik ini tergolong sulit di kuasai.

Untuk menggunakan teknik ini, pemain dituntut dalam kondisi tubuh yang seimbang. Selain itu, butuh ketenangan dan juga mengerti momentum yang tepat untuk menghentikan bola.

4. Kontrol dengan Telapak Kaki

Kontrol dengan telapak kaki juga membutuhkan momen yang tepat agar bola tak mudah lepas begitu saja dari kaki pemain.

Teknik ini membutuhkan insting dari pemain yang bersangkutan, dan dapat dilakukan dengan cara menaikkan telapak kaki depan ke udara sedikit dan kemudian menurunkannya saat bola telah mendarat di telapak kaki.

5.  Kontrol dengan Paha

Selain menggunakan punggung kaki atau pijakan kaki untuk mengontrol bola lambung, pemain biasanya juga menggunakan pahanya.

Mengontrol dengan paha ini terbilang mudah, sebab pemain hanya perlu mengangkat kaki dengan menekukkan lututnya saat menerima bola yang datang di area paha.

6. Kontrol dengan Dada

Kontrol dengan dada tergolong sulit dikuasai karena pemain harus siap menerima bola dan memahami momen bola yang datang serta menuntut ketenangan pemain.

Untuk menggunakan teknik ini, pemain biasanya memasang kuda-kuda dan menyiapkan dadanya untuk menahan bola lambung yang datang.

7. Kontrol dengan Kepala

Sama dengan teknik menghentikan bola dengan dada, menghentikan bola dengan kepala juga tergolong sulit. Tak heran bila bola sulit dikuasai saat pemain mengontrol menggunakan kepala.

Sama seperti teknik menggunakan dada, saat bola datang pemain harus tenang dan juga dalam posisi siap menerima bola yang datang. Teknik yang dipakai pun sama, yakni kepala harus menahan laju bola dan bukan melawannya dengan menggerakkan kepala.

Kontributor: Felix Indrajaya
Load More